Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya enam orang tewas dan 60 terluka, setelah atap di sebuah pabrik di Bangladesh runtuh pada Kamis (12/3).
CNN melansir, mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis, kata Mohammed Bakir Hossain, pejabat di distrik Bagerhat, Bangladesh.
Seorang pejabat dari badan pemadam kebakaran mengatakan bahwa pada Kamis malam, dua orang telah dikeluarkan dari reruntuhan dalam kondisi selamat, sedabg 30 lainnya diyakini masih terperangkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Televisi lokal Bangladesh memperlihatkan para pekerja medis berusaha untuk menolong korban terluka.
Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 13.00 waktu setempat, di Mongla, sebuah kota pelabuhan di distrik Bagerhat. Pabrik itu dimiliki oleh Sena Kaylan Sangstha, organisasi milik para purnawirawan tentara Bangladesh.
Insiden mematikan serupa, sayangnya bukanlah hal baru di Bangladesh.
Pada November 2012, pabrik tesktil di Dhaka mengalami kebakaran yang menewaskan setidaknya 117 orang, beberapa dari mereka melompat dari gedung untuk menghindari kebakaran. Sebagian besar dari mereka yang tewas adalah wanita.
Kebakaran itu berujung pada ditahannya 13 orang yang bertanggung jawab atas kelalaian terhadap keselamatan dan mencuatkan kritik terhadap hak-hak para pekerja di Bangladesh.
Pemerintah merespon dengan membenahi undang-undang sehingga para pkerja tak lagi membutuhkan persetujuan dari pemilik perusahaan untuk membentuk serikat pekerja, dan setiap pabrik yang menjual produk mereka di dalam negeri harus menyisihkan 5% dari keuntungan untuk dana kesejahteraan pekerja. Pemerintah juga menaikkan upah layak dari sekitar US$38 menjadi US$68 per bulan.
Namun itu tak juga menghentikan insiden mematikan di pabrik. Januari llau, 13 orang tewas dalam kebakaran lain di sebuah pabrik di Dhaka, ibu kota Bangladesh.
(stu)