Populasi Membengkak, Koala Terancam Dimusnahkan

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Rabu, 27 Mei 2015 16:55 WIB
Populasi koala di Tanjung Otway membengkak hingga 1.000 ekor. Overpopulasi ini dikhawatirkan merusak ekosistem tempat tinggal binatang ini.
Populasi koala di Tanjung Otway membengkak hingga 1.000 ekor. Overpopulasi ini dikhawatirkan merusak ekosistem tempat tinggal binatang ini. (Reuters/David Gray)
Victoria, CNN Indonesia -- Membludaknya populasi koala yang mencapai 1.000 ekor memicu kekhawatiran buruknya kesehatan hewan asli Australia itu. Jika hal ini masih berlanjut, kemungkinan akan dilakukan pengendalian jumlah koala dengan pemusnahan, langkah yang ditentang oleh para pecinta hewan.

Overpopulasi ini diketahui dalam sebuah survei di negara bagian Victoria. Diberitakan Reuters, Rabu (27/5), jumlah koala terus membengkak di Tanjung Otway kendati daun karet manna yang merupakan makanan utama hewan ini telah habis.

Tim ahli akan menguji sampel dari populasi, menandai kuping dan memasang alat kontrasepsi pada koala betina sebelum dilepas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Koala ditangkap dan dinilai oleh dokter hewan dengan standar tinggi, jika ditemukan dalam kondisi buruk atau menderita akan disuntik mati dengan manusiawi selama dalam pengaruh obat bius," kata Mandy Watson, Juru bicara Departemen Lingkungan, Darat, Air dan perencanaan.

Koala adalah spesies yang dilindungi di Australia, serta merupakan hewan penarik wisatawan, sekaligus binatang diplomasi - para pemimpin dunia, termasuk Barack Obama berfoto dengan koala pada KTT G20 di Brisbane tahun lalu.

Pemerintah mengatakan pemusnahan terkadang dibutuhkan. Namun para pecinta hewan khawatir insiden tahun 2013 terjadi lagi. Saat itu saat 700 koala yang sakit atau terluka disuntik mati dan sekitar 1.500 lainnya mati dengan sendirinya di Tanjung Otway. Saat ini ada sekitar 43 ribu koala di alam liar Australia.

Pertumbuhan koala tidak terkendali dalam beberapa tahun terakhir. Overpopulasi ini juga mengancam kelangsungan ekosistem karena koala memakan 1,5 kilogram daun karet per hari, sementara 3 kg lainnya rusak.

"Bukan koala yang kelebihan populasi, tapi pohon dan habitat terkait yang kekurangan populasi," kata Deborah Tabart, juru bicara Australian Koala Foundation.

(den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER