Washington, CNN Indonesia -- Otorita legal bagi badan-badan intelijen AS dalam mengumpulkan jejak rekam telpon dan data lain warga di negara itu berakhir Minggu tengah malam setelah Senat gagal meloloskan RUU untuk memperpanjang kekuasaan yang kontroversial itu.
Setelah terjadi perdebatan antara kubu yang mendukung penolakan warga AS terhadap pemerintah yang intrusif dan kubu yang khawatir dengan serangan teroris, Senat memutuskan untuk membahas rancangan undang-undang yang telah direformasi untuk menggantikan program pengumpulan data telepon dalam jumlah besar tersebut.
Program NSA ini pertama kali diungkap oleh mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional, NSA, Edward Snowden dua tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi keputusan akhir Senat atas RUU ini ditunda hingga setidaknya Selasa (2/6) pag,i setelah Senator Rand Paul mengemukakan keberatan dengan menyatakan bahwa program NSA itu ilegal dan bertentangan dengan UUD.
Akibat situasi ini, pengumpulan dan pencarian data telpon oleh pemerintah harus dihentikan pada Minggu (31/5) tengah malam ketika UU Patriot AS yang dibuat setelah serangan 11 September 2001 itu berakhir masa berlakunya.
Selain itu, penegak hukum dan badan keamanan AS juga tidak akan memiliki otoritas melaksanakan tiga program lain.
Program-program itu adalah mengijinkan “penyadapan acak” terhadap tersangka pelaku terorisme yang mempergunakan beberapa telepon selular tak terdaftar; memberi kekuasaan untuk mensasar tersangka “pelaku tunggal” yang tidak memiliki hubungan dengan kelompok teroris tertentu, dan memudahkan upaya mendapat jejak rekam bisnis dan pribadi tersangka dan rekan mereka.
Akan tetapi, pelaksanaan kembali program catatan telepon dalam bentuk lain, dan juga kekuasaan pemerintah lain, akan diberikan setelah Senat memilih untuk membicarakan UU yang direformasi bernama UU Kebebasan AS dengan suara 77-17.
“RUU itu pasta akan lolos,” ujar Paul Rand, Senator Partai Republik yang liberal, Minggu (31/5).
Senat dengan tiba-tiba mengubah haluan dalam rapat hari Minggu untuk meloloskan RUU itu, setelah ketua Mayoritas Partai Republik Mitch McConnel dengan ragu mengakui bahwa Paul telah menggocang upaya memperpanjang UU Patriot.
Para pakar intelijen mengatakan kekosongan kekuasaan badan intelijen selama beberapa hari akibat keputusan Senat ini tidak akan berdampak besar. UU Patriot mengijinkan pemerintah untuk terus mengumpulkan informasi terkait dengan penyelidikan intelijen asing yang dimulai sebelum batas waktu itu.
Presiden Barack Obama mendukung kuat UU Kebebasan seperti sebagian besar anggota legislatif dari Partai Demokrat. RUU ini lolos dari DPR pada 13 Mei dengan saura 338-88.
Tetapi Partai Republik terpecah antara kelompok garis keras di bidang pertahanan seperti McConnell yang ingin program NSA dilanjutkan dan kelompok liberal seperti Paul yang ingin program itu dihentikan sama sekali.
(yns)