Roma, CNN Indonesia -- Satu armada kapal penyelamat internasional berhasil menarik hampir 5.900 pendatang dari kapal-kapal kecil mereka ketika mencoba menyeberang dari Afrika Utara ke Eropa.
Penjaga Pantai Italia mengatakan para pendatang itu diselamatkan dalam operasi pada Sabtu dan Minggu (7/6).
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, Kapal perang Bulwark membantu dalam menyelamatkan lebih dari 1.000 pengungsi, termasuk 10 perempuan hamil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjaga pantai Italia yang mengkoordinasi operasi ini dari Roma, mengatakan kapal Inggris, Swedia, Spanyol dan Italia serta satu kapal dagang diminta membantu menyelamatkan 15 kapal yang memuat 2,400 pendatang.
Pada Sabtu (6/6) 3.500 migran berhasil diselamatkan dari lokasi sekitar 45 mil dari lepas pantai Libya.
Arus migrasi dan pengungsi yang mengambil risiko menyeberangi laut berbahaya untuk mencapai Eropa meningkat tahun ini, dan badan pengungsi PBB memperkirakan lebih dari 1.800 pengungsi tewas tenggelam. Pada April 800 orang hilang dalam satu insiden kecelakaan.
Pendatang yang diselamatkan itu dibawa ke pelabuhan-pelabuhan Italia, yang menyebabkan ketegangan antara pemerintah dan politisi kubu oposisi daerah itu, terutama dari Liga Utara yang anti imigrasi dan menyatakan tidak mau lagi menerima lebih banyak migran.
Roberto Maroni, presiden Liga Utara untuk wilayah Lombardy yang juga meliputi Milan, mengatakan akan menolak untuk memberi tempat tinggal kepada pendatang, dan dia akan memotong dana daerah bagi kota-kota yang setuju menerima pendatang.
Tetapi Perdana Menteri Matteo Renzi mengatakan Maroni, mantan menteri dalam negeri dan tenaga kerja, juga ikut bertanggungjawab karena mengikat Italia dalam satu traktat Uni Eropa yang tidak adil yang mewasjibhan pencari suaka meminta suaka di negara tempat mereka pertama kali tiba.
Para menteri dalam negeri Uni Eropa akan membicarakan rencana Komisi Eropa untuk menyebar 40 ribu pencari suaka yang ada di Italia dan Yunani ke negara anggota lainnya, dan meningkatkan penerapan traktat yang ingin diubah oleh Renzi itu.
“Sangat tidak mungkin untuk menerima mereka semua di Italia,” kata Renzi kepada wartawan dalam pertemuan G7 di Jerman. “Ada masalah imigrasi. Untuk mengatasinya, kita membutuhkan kekeuatan dan semangat agar ktia didengar di pertemuan Eropa.”
(yns)