Seoul, CNN Indonesia -- Virus MERS semakin mengganas di Korea Selatan dengan semakin banyaknya penderita dan korban tewas. Pada Senin (8/6) satu lagi pengidap MERS tewas dan warga yang terjangkit bertambah sebanyak 23 orang.
Diberitakan Reuters, Kementerian Kesehatan Korsel mengatakan korban tewas terbaru adalah pria berusia 75 tahun. Sejauh ini pasien meninggal akibat MERS di Korsel mencapai enam orang. Menurut data Kementerian Kesehatan Korsel total penderita MERS saat ini mencapai 87 orang. Sebanyak 17 kasus baru muncul dari para pasien ruang gawat darurat di rumah sakit yang sama dengan korban tewas terakhir di Seoul.
Kini telah lebih dari 2.300 orang yang dikarantina sebagai tindak pencegahan penularan penyakit. Pemerintah Korsel melakukan pelacakan sinyal telepon seluler bagi warga yang dikarantina agar tidak keluar dari wilayah karantina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pemerintah Korsel kebobolan saat seorang penderita MERS pergi keluar negeri. Putra penderita MERS pertama di Korsel itu kini dirawat di rumah sakit China.
Pemerintah Korsel juga memerintahkan 1.500 orang mengarantina diri mereka sendiri setelah menghadiri simposium bersama dengan seorang dokter yang belakangan diketahui menderita MERS.
Lebih dari 1.800 sekolah juga ditutup untuk beberapa hari, sebanyak 1.255 di antaranya ada di provinsi Gyeonggi, wilayah luar kota Seoul. Pemerintah Korsel akhirnya mengumumkan 24 lokasi karantina korban MERS setelah didesak oleh masyarakat yang menuntut transparansi.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, telah mengirimkan para ahlinya ke Korsel untuk meninjau pola penyebaran virus yang menular melalui udara ini serta respons pemerintah Seoul.
Penyebaran MERS di Korsel adalah yang wabah terbesar di luar Arab Saudi. Per Rabu pekan lalu, 1.179 kasus MERS tercatat di 25 negara, termasuk di Amerika Serikat.
(den)