Seoul, CNN Indonesia -- Korban meninggal akibat MERS di Korea Selatan bertambah satu orang, menjadi total empat orang. Jumlah penderita juga bertambah, kian memicu kepanikan warga Korsel yang tidak mengetahui apapun soal virus berbahaya asal Timur Tengah ini.
Mengutip Reuters, Jumat (5/6), korban terakhir adalah seorang pria berusia 76 tahun yang merupakan orang ketiga yang tertular MERS. Kematian pria ini terjadi sesaat setelah korban ketiga, pria 82 tahun, meninggal dunia.
Mereka awalnya didiagnosa mengidap asma dan pneumonia, namun dikarantina bersama dengan para pasien yang dinyatakan positif menderita MERS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima orang lagi dilaporkan tertular MERS di Korsel. Saat ini total penderita MERS di negara itu mencapai 41 orang. Sementara itu lebih dari 1.600 orang dikarantina, kebanyakan berada di rumah, sisanya di rumah sakit.
Publik Korsel kian panik akibat cepatnya penularan MERS. Kepanikan diperparah oleh ketidaktahuan masyarakat dan petugas medis soal cara mencegah penularan penyakit yang menyerang pernafasan ini.
"Tidak ada yang memberi tahu kami harus melakukan apa," kata Chang Sung-eun, pekerja kantoran yang mengenakan masker di Seoul.
Penyakit MERS memiliki tingkat kematian hingga 40 persen dari 1.200 penderita di 20 negara. Penyebaran di Korsel disebut paling cepat dibanding negara-negara lainnya.
"Masalahnya saat ini tidak ada yang benar-benar tahu apa yang menularkan penyakit ini dan bagaimana mengatasinya," kata salah seorang pekerja medis.
Kepanikan masyarakat bisa dilihat dari banyaknya telepon yang masuk di jalur
hotline pemerintah. Rabu lalu, lebih dari 3.000 telepon masuk menanyakan soal MERS.
Lebih dari 1.100 sekolah, mulai dari TK hingga Universitas, di seluruh Korsel saat ini ditutup selama dua minggu sebagai tindak pencegahan penularan virus.
Penjualan masker, alat sanitasi dan cairan pencuci tangan meningkat di seluruh Korsel. Jawatan kereta Korsel melakukan sterilisasi sepanjang gerbong dengan menyemprotkan cairan pembersih.
Kini kekhawatiran penularan MERS juga merebak di kalangan tentara setelah kepala sersan mayor angkatan udara Korsel diduga tertular virus ini. Saat ini dia dikarantina di Pangkalan Udara Osan sebelah selatan Seoul.
Dikhawatirkan virus ini menyebar di kalangan tentara Korsel dan Amerika Serikat yang juga berada di pangkalan tersebut. Kantor berita Yonhap menyebutkan, beberapa tentara telah dikarantina karena diduga mengidap MERS.
(den)