Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kesehatan Korea Selatan melaporkan bahwa pada Sabtu (6/6), terdapat sembilan kasus penjangkitan baru virus
Middle East Respiratory Syndrome, atau yang dikenal juga dengan MERS. Laporan ini menambah jumlah korban yang terserang virus ini, yang kini telah mencapai 50 orang.
Wabah MERS pertama kali dilaporkan menyerang Korea Selatan pada 20 Mei 201, diduga dibawa dari seorang pria berusia 68 tahun yang baru saja pulang dari kunjungan ke sejumlah negara Timur Tengah.
Penelusuran terhadap sembilan kasus MERS baru itu mengarah kepada pasien pertama. Kementerian Kesehatan Korea Selatan menyatakan sembilan kasus baru ini termasuk satu petugas kesehatan rumah sakit yang merawat seorang pasien yang terinfeksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(
Baca juga: Merunut Akar Wabah MERS di Korsel dari Pasien Pertama)
Dilaporkan Reuters, hingga kini korban tewas mencapai empat orang. Sementara, satu pasien dinyatakan sembuh dan telah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
Lebih dari 1.100 sekolah, mulai dari TK hingga Universitas, di seluruh Korsel saat ini ditutup selama dua minggu sebagai tindak pencegahan penularan virus. Hingga Rabu (3/6), jumlah warga yang dikarantina merangkak naik ke angka 1.369 orang.
Mewabahnya virus asal Timur Tengah ini kian memicu kepanikan warga Korea Selatan yang tidak mengetahui apapun soal virus mematikan tersebut. Pemerintah Korea Selatan menerima banyak kritik karena dianggap tidak mampu mencengah penyebaran virus MERS.
Hingga saat ini, belum ada laporan berkelanjutan terkait penularan virus ini dari manusia ke manusia. Namun diperkirakan, virus ini berubah dan menyebar dengan cepat, seperti virus
Severe Acute Respiratory Syndrome, atau SARS yang mewabah pada 2002-2003 lalu, menewaskan sekitar 800 orang di seluruh dunia.
MERS disebabkan oleh
coronavirus yang berasal dari famili yang sama seperti virus SARS. Pada manusia, MERS pertama kali muncul tahun 2012 di Timur Tengah, menyebabkan 442 kematian.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, MERS memiliki tingkat kematian yang tinggi, yaitu sekitar 38 persen dibanding SARS.
Di seluruh dunia, Penyakit MERS memiliki tingkat kematian hingga 40 persen dari 1.200 penderita di 20 negara. Penyebaran di Korsel disebut paling cepat dibanding negara-negara lainnya.
(ama/ama)