Kunjungan Turis AS ke Korsel Tidak Terpengaruh MERS

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 08 Jun 2015 11:17 WIB
Lebih dari 80 orang mengidap MERS, jumlah pasien tewas juga bertambah dan ribuan dikarantina. Namun hal ini tidak menyurutkan niat warga AS sambangi Korsel.
Pihak Korean Air telah melakukan tindak pencegahan virus MERS yang menular di udara dengan menyemprotkan desinfektan ke kabin pesawat mereka. (Reuters/Han Jong-chan)
Miami, CNN Indonesia -- Jumlah penderita MERS di Korea Selatan kian bertambah dan ribuan warga dikarantina. Namun, wabah mematikan ini sepertinya tidak menyurutkan niat warga AS berwisata ke Negeri Ginseng tersebut.

Diberitakan Reuters, Senin (8/6), maskapai Korean Air Lines Co Ltd mengakui adanya kekhawatiran dari penumpang asal Amerika Serikat soal merebaknya MERS di Korsel. Namun, hal ini tidak berdampak pada jumlah penjualan tiket penerbangan.

Wakil Presiden marketing dan penjualan Korean Air di Amerika, John E. Jackson, berbicara di sela pertemuan tahunan Asosiasi Transportasi Udara Internasional di Miami mengatakan pemesanan tiket tidak berkurang, bahkan tetap stabil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak Korean Air telah melakukan tindak pencegahan virus MERS yang menular di udara dengan menyemprotkan desinfektan ke kabin pesawat mereka.

Amerika Serikat adalah wisatawan dengan jumlah terbanyak ketiga di Korsel setelah Jepang dan China dengan kedatangan sekitar 700 ribu orang setiap tahun, meningkat 63 persen sejak 2001 hingga 2011.

Sejauh ini MERS telah merenggut enam nyawa di Korsel. Jumlah penderita juga bertambah menjadi 87 orang. Sebanyak 17 kasus baru muncul akhir pekan lalu, berasal dari rumah sakit yang sama dengan pasien tewas terakhir.

Kini telah lebih dari 2.300 orang yang dikarantina sebagai tindak pencegahan penularan penyakit. Pemerintah Korsel melakukan pelacakan sinyal telepon seluler bagi warga yang dikarantina agar tidak keluar dari wilayah karantina.

Sebelumnya pemerintah Korsel kebobolan saat seorang penderita MERS pergi keluar negeri. Putra penderita MERS pertama di Korsel itu kini dirawat di rumah sakit di China.

Pemerintah Korsel juga memerintahkan 1.500 orang mengarantina diri mereka sendiri setelah menghadiri simposium bersama dengan seorang dokter yang belakangan diketahui menderita MERS.

Lebih dari 1.800 sekolah juga ditutup untuk beberapa hari, sebanyak 1.255 di antaranya ada di provinsi Gyeonggi, wilayah luar kota Seoul. Pemerintah Korsel akhirnya mengumumkan 24 lokasi karantina korban MERS setelah didesak oleh masyarakat yang menuntut transparansi. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER