Jakarta, CNN Indonesia -- Bantuan dari pemerintah Inggris bernilai jutaan pound sterling untuk berbagai proyek di seluruh dunia kemungkinan akan dialihkan untuk menargetkan persoalan imigran dari Libya ke benua Eropa.
Pada Minggu, HMS Bulwark mengangkut sekitar 500 imigran yang ditemukan berada di empat kapal, sedang berlayar menuju Italia dan Yunani. Lebih dari 43 ribu orang menyeberangi Mediterania pada tahun ini, naik 50 persen di periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pemerintah Inggris mengakui sebagian besar imigran dari Libya melarikan diri dari negaranya karena dilanda konflik, namun banyak pula dari mereka yang berasal dari negara-negara di Afika dan memanfaatkan lemahnya kontrol imigrasi Libya untuk menemukan hidup yang lebih baik di Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir The Independent pada Senin (8/6), pejabat pemerintah percaya jika bantuan Inggris dialihkan ke negara seperti Niger dan Eritrea—negara asal mayoritas imigran—angka imgran akan berkurang.
Berbicara dalam pertemuan G7 di Jerman, Perdana Menteri Inggris David Cameron menginginkan pendekatan baru agar imigran tidak meninggalkan negara mereka.
"Kita harus melakukan upaya lebih keras untuk menyetop orang-orang ini meninggalkan negara asal mereka,” kata dia.
"Itulah mengapa kita perlu membicarakannya di sini, di G7, tentang bagaimana kita mencoba dan meletakkan permasalahan bersama dengan pemerintah Libya. Kita membutuhkan kesepakatan mengenai kasus imigran ini, tidak hanya mengenai konsekuensinya," kata Cameron.
Cameron menambahkan stabilitas pemerintahan Libya merupakan sesuatu yang vital.
"Dua kunci penting yang kita butuhkan adalah pemerintah Libya dan memutus jaringan antara imigran yang berada di atas perahu dan imigran yang bermukim di Eropa. Kita harus mengambil dua langkah tersebut," katanya.
Cameron memberikan sebuah contoh sejarah Eropa dimana pemerintah Spanyol berhasil menangani masalah ini. Saat orang-orang tiba di Pulau Canary dalam jumlah yang banyak, pemerintah Spanyol bekerja sama dengan negara yang ditinggalkan. Pemerintah Spanyol melatih pelatihan polisi laut mereka, memberi bantuan biaya pembangunan kereta api, membantu menyediakan material dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah imigran. Dan hal itu berhasil menyetop migrasi.
"Kenapa itu tidak berfungsi sekarang karena kita butuh pemerintah Libya untuk mencapai kesepakatan, sehingga kita bisa melakukan itu,” kata Cameron.
Dia menambahkan misi penyelamatan di Mediterania akan dilanjutkan.
"HMS Bulwark berada di Mediterania karena ingin menyelamatkan hidup mereka," kata Cameron.
(stu)