Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang karyawan perempuan diduga menjadi orang yang membantu pelarian dua narapidana dari penjara dengan keamanan maksimum di New York.
New York Post melansir David Bentley, seorang pensiunan polisi, mengatakan bahwa Joyce Mithcell, karyawan itu, telah membantu narapidana Richard Matt karena napi itu “sangat diberkahi.”
Mitchell yang menjadi penanggung jawab pelatihan industri di Fasilitas Penahanan Clinton, diinterogasi oleh pihak berwenang setempat setelah upaya pencarian buron diluncurkan oleh New York.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mitchel yang sudah menikah bertanggung jawab menunjuk narapidana dalam proyek bekerja di sebuah toko penjahit. Suaminya, Lyle, juga bekerja di fasilitas itu.
Matt, 48, dan David Sweat, 34, kabur dari penjara yang berlokasi sekitar 30 km dari perbatasan AS dengan Kanada pada Selasa lalu.
Kedja napi itu bekerja di workshop Mitchell, menjahit seragam. Bentley mengatakan bahwa kemana pun dia pergi, Matt selalu punya kekasih.
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan bahwa ia yakin pasangan itu tidak akan bisa melarikan diri tanpa bantuan pihak lain.
“Mereka tidak akan memiliki peralatan sendiri, itu sudah pasti,” ujar Cuomo.
CNN melaporkan bahwa Matt dan Sweat melarikan diri dengan menggunakan alat listrik untuk menembus tembok tebal sel penjara. Ini adalah pertama kalinya penjara itu dibobol dalam 150 tahun.
Sweat, 48, divonis penjara seumur hidup atas pembunuhan polisi, Kevin Tarsia, pada Juli 2002. Sementara Matt, 48, divonis 25 tahun atas penculikan, perampokan dan pembunuhan seorang pria pada 1997.
Hadiah sebesar US$100 ribu dijanjikan oleh Cuomo untuk siapa saja yang memberikan informasi yang berujung pada penangkapan kedua orang itu.
Sementara Micthell saat ini belum dikenai dakwaan apapun.
(stu)