Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Putin Terlambat Satu Jam

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2015 14:48 WIB
Pertemuan Paus Fransiskus dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Vatikan pada Rabu (10/6) diwarnai dengan keterlambatan Putin hingga satu jam.
Presiden Rusia Putin membuat pemimpin tertinggi agama Katolik, Paus Fransiskus, menunggunya selama satu jam di Vatikan. (Reuters/Gregorio Borgia/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertemuan Paus Fransiskus dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dilakukan secara tertutup di Vatikan pada Rabu (10/6). Pertemuan itu diwarnai dengan satu hal yang ramai diberitakan sejumlah media: bahwa Putin telat datang ke pertemuan itu hingga satu jam.

Dilaporkan New York Post, Putin membuat sang pemimpin tertinggi agama Katolik menunggunya selama satu jam di Vatikan. Keduanya berencana membahas upaya perdamaian di Ukraina dan persatuan masyarakat Kristiani.

Keterlambatannya tersebut ternyata disebabkan oleh padatnya agenda kunjungan Putin ke sejumlah petinggi negara. Sebelum bertemu sang Paus, Putin sempat bertemu Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi di Milan pada Rabu pagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan dengan Putin, Renzi memujinya sebagai tokoh sentral dalam pemberantasan terorisme, sembari memintanya untuk membantu Italia mengakhiri konflik di Libya yang telah memicu eksodus imigran ke Italia.

Pada kesempatan tersebut, Renzi terlihat menyebut Putin dengan sebutan "Presiden yang baik" dan tidak sekalipun menyinggung soal aneksasi Crimea maupun pemberontakan di Ukraina yang diduga kuat didukung oleh Rusia.

Sementara Putin menggunakan pertemuannya dengan Renzi untuk menyatakan bahwa sanksi Uni Eropa terhadap Rusia telah berdampak signifikan terhadap sektor bisnis Italia. Sejumlah proyek yang dimenangkan oleh perusahaan asal Italia terpaksa dihentikan karena sanksi tersebut.

Sanksi di sektor militer diperkirakan membuat Italia merugi sebesar 1 miliar euro atau senilai Rp15 triliun.

Sementara di Vatikan, pertemuan Putin dengan sang Paus merupakan kali kedua sejak Paus Fransiskus ditunjuk pada 2013 lalu.

Nada pernyataan Vatikan setelah pertemuan Paus dan Putin sepertinya mengimplikasikan sikap Vatikan kepada Putin yang tidak seramah dengan pemimpin dunia lainnya. Reuters melaporkan kata “ramah” yang selaly ada di hampir tiap pernyataan Vatikan tidak muncul.

Sebelum pertemuan, Duta Besar Amerika Serikat untuk Vatikan, Ken Hackett, mendesak Vatikan untuk mengkritik keterlibatan Rusia dalam konflik Ukraina lebih kuat.

"Memang terlihat bahwa Rusia mendukung pemberontak dan tampaknya ada pasukan Rusia di dalam Ukraina," kata Hackett.

Pertemuan keduanya menghasilkan sebuah pernyataan yang dirilis Vatikan pada Rabu berbunyi, "Perlu ada komitmen yang tulus dan besar untuk mencapai perdamaian. Kedua pihak setuju pentingnya membangun iklim dialog, dan bahwa semua pihak bertekad melaksanakan perjanjian Minsk." (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER