RI Minta Australia Jelaskan Penyuapan Kapten Kapal

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 13 Jun 2015 13:59 WIB
Kementerian Luar Negeri menyatakan Australia bersikap sangat rendah jika tudingan AL membayar kapten kapal penyelundup pendatang agar berbalik arah benar.
Indonesia sering menjadi tempat asal pelayaran para pencari suaka yang ingin mencapai Australia. (Reuters//Emmanuel Ramos/U.S. Marine Corps Handout/
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Kementerial Luar Negeri Indonesia mengatakan pemerintah Australia melakukan tindakan “paling rendah” jika laporan bahwa angkatan laut negara itu membayar penyelundup manusia mengarahkan perahu mereka menjauhi wilayah Australia.

“Kami berulangkali mengatakan kebijakan mengusir yang diterapkan pemerintah Australia ini membuat negara itu bisa bertindak salah,” kata Armanatha Nasir kepada Reuters di sela-sela pertemuan konferensi kebijakan luar negeri di Jakarta.

“Jika hal ini terkonfirmasi dan benar terjadi, ini adalah langkah paling rendah yang dilakukan pemerintah Australia dalam menangani masalah pendatang itu.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Armanatha Nasir menambahkan ini kali pertama insiden seperti itu melibatkan pihak berwenang Australia.

Media Australia dan Indonesia melaporkan bahwa seorang kapten dan dua awak yang ditangkap karena dugaan terlibat perdagangan manusia mengatakan kepada polisi Indonesia bahwa mereka membayar masing-masing US$3.860 agar kapal mereka yang membawa 65 pendatang berlayar kembali ke Indonesia.

Penumpang itu kebanyakan berasal dari Bangladesh, Sri Lanka dan Myanmar.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menanyakan masalah itu kepada dutabesar Australia di Indonesia, Paul Grigson.

“Dia berjanji akan melanjutkan pertanyaan saya itu ke Canberra,” kata Retno kepada wartawan. “Kami sangat prihatin, jika hal itu benar.”

Menlu Australia Julie Bishop dan Menteri Imigrasi Peter Dutton membantah berita itu, namun PM Tony Abbott menolak memberi komentar dengan alasan keamanan operasi.

PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia mengkritik Australia terkait kebijakan keras terhadap pencari suaka yang menurut Perdana Menteri Tony Abbott perlu diterapkan agar tidak terjadi korban jiwa di laut.

Australia bertekad menghalangi para pencari suaka mencapai wilayahnya dengan mengusir kapal pembawa pendatang itu kembali ke wilayan Indonesia jika bisa. Dan juga mengirim para pencari suaka ke tempat penampungan sementara di negara-negara miskin seperti Papua Nugini dan Nauri. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER