Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah
website dengan manifesto berbau rasisme dari Dylann Storm Roof, tersangka pembunuhan di gereja warga kulit hitam di Charleston, South Carolina, muncul di dunia maya. Selain manifesto, di situs itu juga muncul foto Roof berpose sambil memegang pistol, membakar bendera Amerika Serikat, dan mengunjungi situs bersejarah dan kuburan tentara Konfederasi.
Tak jelas siapa yang menerbitkan, menulis isi
website, dan memotret foto-foto tersebut. Yang jelas sebuah manifesto bertajuk “Sebuah Penjelasan” ditampilkan di sana.
“Saya tak punya pilihan,” begitu isinya. “Saya tidak dalam posisi untuk, sendirian, pergi ke
ghetto dan bertarung. Saya memilih Charleston karena ia adalah kota paling bersejarah di negara bagian, dan pada satu waktu memiliki rasio warga kulit hitam tertinggi ketimbang kulit putih di negara ini. Kami tak punya
skinhead, KKK, tak ada seorang pun yang berbuat apa-apa kecuali sekadar bicara di Internet.
Well, seseorang harus punya keberanian untuk mewujudkannya, dan saya rasa orang itu adalah saya.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situs beralamat di lastrhodesian.com itu menampilkan foto pembukaan mayat orang kulit putih penuh darah di lantai. Gambar itu kemungkinan diambil dari sebuah adegan penembakan di film Australia tentang neo-Nazi, “Romper Stomper”.
Foto-foto lain adalah foto Roof yang berpose dengan patung budak dari lilin di Museum dan Perpustakaan Sejarah Konfederasi di Greenville, South California. Pada foto lain, dia memegang sebuah pistol Glock berkaliber 45. Polisi mengatakan, menemukan pistol Glock berkaliber 45 di mobil tersangka, saat ia ditangkap.
Roof juga berpose dengan angka 88 atau 1488 yang diguratkan di permukaan pasir. Angka itu terkenal sebagai kode supremasi kulit putih. Angka 14 mengacu pada 14 kata yang diucapkan David Lane, terpidana 190 tahun penjara setelah terlibat pembunuhan pemandu sebuah acara talkshow berdarah Yahudi. Adapun huruf H adalah huruf ke delapan dalam alfabet dan 88 juga dikenal sebagai kode untuk “Hail, Hitler”.
Website itu terdaftar atas nama Dylann Roof di Eastover, South Carolina, pada 9 Februari. Keesokan harinya, informasi pendaftaran itu ditutupi. Situs itu ditemukan oleh dua pengguna Twitter di akun @HenryKrinkle dan @MQuangel dengan sebuah
tool. Informasi pendaftaran website itu kemudian diverifikasi oleh New York Times.
Berdasarkan
log di
web server situs itu, manifesto itu dimodifikasi terakhir pada 16.44, hari Rabu, hari terjadinya penembakan yang menewaskan sembilan jemaat di gereja di Charleston. Roof, 21 tahun, adalah seorang pemuda putus sekolah yang menjadi tersangka pembunuhan di gereja Emanuel African Methodist Episcopal itu.
(ded/ded)