Australia Segera Konfirmasi Kematian Dua Militan ISIS

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 23 Jun 2015 09:21 WIB
Dua militan itu, salah satunya adalah ayah dari anak yang fotonya tersebar tahun lalu sedang memegang kepala terpenggal.
Menlu Australia mengatakan konfirmasi sulit dilakukan karena medan yang berbahaya di Irak. (Reuters/Greg Baker/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Australia segera mengkonfirmasi bahwa laporan dua orang militan yang tahun lalu terlihat memegang kepala terpenggal milik tentara Suriah, telah tewas di Irak.

Australia mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk tersangka militan ISIS asal Australia, Khaled Sharrouf dan Mohamed Elomar setelah beredar gambar anak Sharrouf yang berusia tujuh tahun sedang memegang satu kepala terpenggal.

Kedua orang ini diyakini telah tewas dalam serangan udara di kota Mosul, Irak, yang berada di bawah kendali kelompok militan Sunni ISIS. Kematian mereka pertama kali dilaporkan oleh Australian Broadcasting Corporation (ABC) pada Senin (22/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemungkinan verifikasi terkait dengan Elomar mungkin dekat, namun, dalam kaitannya dengan Sharrouf kami masih berusaha untuk memverifikasi laporan," kata Menteri Luar Negeri Ausralia Julie Bishop kepada wartawan, pada Selasa (23/6).

Australia berada pada siaga tinggi dalam menghadapi serangan dari militan ISIS, baik yang berasal dari ‘lonewolf’ ataupun mereka yang sudah kembali dari medan perang di Timur Tengah.

"Mengingat situasi keamanan di Irak, sulit bagi otoritas kami untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk memverifikasi laporan-laporan ini,” lanjut Bishop.

Sharrouf, yang didakwa pada 2005, terkait dengan rencana untuk meledakkan sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir di negara bagian New South Wales, sedang Elomar adalah mantan petinju profesional. Kemenlu Australia telah mengeluarkan peringatan bahwa kedua orang itu berbahaya.

Minggu ini, Perdana Menteri Tony Abbott dijadwalkan akan memperkenalkan UU baru yang akan membatasi kewarganegaraan ganda warga Australia yang terlibat dalam militansi.

Untuk menangkal terorisme, Abbott sejauh ini juga berusaha menghentikan aliran dana ke luar negeri. Tahun lalu, pemerintah Australua sudah menutup usaha yang bergerak dalam pengiriman uang yang terkait dengan keluarga Sharrouf karena dicurigai telah mentransfer uang sebesar A$20 juta (Rp206 miliar) untuk militan asing.

Abbott bulan lalu juga membantah pemberian amnesti bagi warga Australia yang ingin berhenti dari kelompok militan, menyusul laporan bahwa istri Sharrouf sedang berusaha untuk bernegosiasi demi pulang bersama anak-anaknya. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER