Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah balkon apartemen yang dipenuhi anak-anak muda yang sedang merayakan pesta ulang tahun di dekat Universitas California di Berkeley, Amerika Serikat, runtuh pada Selasa (16/6). Peristiwa ini menewaskan lima warga Irlandia, satu orang Amerika dan melukai tujuh orang lainnya.
Dari keenam korban tewas, tiga diantaranya adalah pria dan tiga korban lain adalah wanita. Tujuh korban lainnya yang mengalami cedera serius dilarikan ke rumah sakit.
Kebanyakan dari para korban berkerja di teluk San Francisco. Mereka masih menggunakan visa kerja sementara dan tinggal di AS selama liburan musim panas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi setempat dan Pemerintahan Irlandia mengatakan saat insiden terjadi, para korban sedang merayakan ulang tahun temannya yang ke-21 di balkon lantai keempat apartemen tersebut.
Kepala Polisi Berkeley, Michael Meehan, mengatakan pada konferensi pers 12 jam setelah insiden, bahwa tidak ada indikasi kegiatan kriminal.
Polisi juga mengadakan investigasi terkait faktor apa yang menyebabkan runtuhnya balkon, termasuk integritas struktural balkon dan apakah alkohol ikut berperan.
Ketika insiden terjadi, disinyalir ada 13 orang yang sedang berada di balkon tersebut. Mereka jatuh dari ketinggian 40 kaki atau 12 meter, beberapa korban mendarat di atas satu sama lain.
Konsulat Irlandia yang berada di San Francisco, Phil Grant, mengatakan berita duka cita ini membuat kaget warga Irlandia.
"Ini sangat, sangat tragis, dan menyentuh setiap keluarga yang ada di Irlandia," tutur Phil.
Tragedi mengerikanPerdana Menteri Irlandia Enda Kenny mengeluarkan pernyataan belasungkawa untuk keluarga korban.
"Saya turut berduka cita untuk orang tua yang kehilangan anak-anaknya pagi ini," kata Enda.
Dia juga menambahkan bahwa sebagian besar dari para korban datang dari Dublin. Sedangkan korban luka-luka lainnya belum dapat diidentifikasi dari mana asalnya.
 Warga sekitar meletakkan karangan bunga untuk mengenang mereka yang tewas di balkon. (Reuters/Elijah Nouvelage) |
Para korban adalah segelintir dari ribuan mahasiswa Irlandia yang melakukan perjalanan ke Amerika Serikat dengan visa kerja sementara setiap musim panas sebelum pulang ke Irlandia untuk menyelesaikan studi mereka.
Salah satu saksi yang tinggal di dalam apartemen tersebut, Jason Biswas, mengatakan insiden tersebut membangunkan orang tuanya dari tidur.
"Mereka pikir ini gempa bumi, sampai pada akhirnya kami melihat keluar jendela dan tahu apa yang terjadi," kata Jason.
Seorang insinyur dari Oakland, Gene St. Onge, meneliti gambar dari balkon tersebut, dan mengatakan penahan air di balkon tersebut tidak memadai.
"Ini adalah kasus yang sudah biasa terjadi," kata Gene.
"Jika penahan airnya tidak memadai, air hujan dapat masuk ke dalam gedung, menyebabkan kelapukan dan bisa merusak kayu dalam waktu yang singkat," tambahnya.
Juru Bicara kota, Matthai Chakko, mengatakan pembangunan gedung tersebut selesai pada 2007, dan pemeriksaan akhir dilakukan bulan Januari tahun itu.
Mengenang para korban, warga setempat meninggalkan bunga di luar apartemen itu.
(stu)