Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang mahasiswa asal New York, Amerika Serikat, dituduh merencanakan serangan bom dengan panci presto untuk mendukung kelompok militan ISIS.
Menurut dokumen di pengadilan federal Brooklyn, yang dipublikasikan pada Selasa (16/6), Munther Omar Saleh, 20, ditangkap pada Sabtu pagi lalu saat ia dan seorang pria lain keluar dari mobil mereka dan lari ke arah mobil pengintai yang sudah lama mengawasi pergerakan mereka.
Rekan Saleh juga ditangkap, namun tidak disebutkan dalam dokumen pengadilan dan tidak bisa segera diidentifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah AS telah mendakwa sejumlah serangan “lonewolf” yang terinspirasi oleh ISIS dalam beberapa bulan terakhir. Sementara itu, pihak berwenang mengatakan mereka sedang mengejar kasus-kasus serupa di 50 negara bagian AS.
Seorang agen federal mengatakan dalam dokumen pengadilan bawah Saleh, warga Queens, New York City, menghabiskan berjam-jam di internet untuk meneliti bagaimana membuat bom dan membaca soal bom dengan panci presto yang digunakan dalam pemboman Boston Marathon pada 2013.
Di akun sosial media, Saleh menyatakan dukungan untuk ISIS dan pernah mereferensi al-Qaidah di akun Twitter-nya.
“Saya takut AQ menjadi terlalu moderat,” kata Saleh, dikutip dari dokumen pengadilan.
Dia juga memuji berbagai serangan militan, termasuk pembantaian di markas majalah satire Charlie Hebdo di Prancis pada Januari silam dan pembunuhan yang dilakukan oleh ISIS.
Seorang petugas polisi mengamati Saleh beberapa hari berturut-turut pada Maret di bawah jembatan George Washington, yang menghubungkan New Jersey dan New York, ketika ia tampak melihat ke sekeliling.
Perilaku Saleh membuat petugas mewawancarai Saleh, yang membantah bersimpati kepada ISIS dan memberikan mereka izin untuk memeriksa komputernya, kata pihak berwenang. Peneliti menemukan propaganda ISIS di dalam komputernya.
Saleh belajar di sebuah perguruan tinggi yang mengkhususkan diri dalam aeronautika.
(stu)