Eks PM Israel: ISIS Bisa Dikalahkan dalam Dua Hari

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 26 Jun 2015 14:55 WIB
"Berbicara secara teknis, mereka tidak kuat. Hanya 30 ribu-40 ribu orang. Kendaraan mereka hanya Toyota pickup yang dipasangi senjata mesin."
Menurut Ehud Barak, ISIS bisa dikalahkan dalam dua hari karena kelompok militan itu tidak punya persenjataan yang memadai. (Mark Wilson/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak mengatakan ISIS bisa tidak sekuat yang selama ini diberitakan. Kelompok militan yang menguasai sebagian Irak dan Suriah itu, kata dia, bisa dikalahkan dengan mudah.

Dalam wawancara dengan RT.com, Kamis (25/6), Barak mengatakan bahwa ISIS bisa tumbuh karena tidak ada perlawanan yang kompak dan terkoordinir untuk menghancurkannya.

"Berbicara secara teknis, mereka tidak kuat. Hanya 30 ribu-40 ribu orang. Kendaraan mereka hanya Toyota pickup yang dipasangi senjata mesin," ujar Barak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan mereka tidak punya satu pun jet tempur dan helikopter," lanjut mantan pejabat tinggi militer Israeli ini.

ISIS diyakini adalah kelompok teroris dengan persenjataan yang paling lengkap di dunia. Bahkan menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, senjata ISIS lebih baik dibanding tentara Irak.

Ketika ditanya apakah ada tangan asing yang membantu ISIS berkembang, mantan perdana menteri Israel yang juga pernah menjadi menteri pertahanan dan wakil PM di periode kedua Benjamin Netanyahu ini mengatakan tidak bisa "menyebutkan satu pun nama saat ini yang membantu mereka."

Dia melanjutkan, salah satu alasan kekalahan Irak terhadap ISIS adalah karena tentara pemerintah yang lemah moral dan menyerah sebelum berperang. Apalagi menurut dia, ISIS "belum pernah menghadapi pertempuran sesungguhnya."

"Jika tentara sudah tidak ingin berperang, tidak butuh keahlian hebat untuk menang," ujar Barak.

Perlawanan terbesar bagi ISIS justru datang dari militan Kurdi di Kobani. Menurut Barak, warga Kurdi dari Turki memiliki strategi paling tepat untuk melawan ISIS.

"Jika para warga (Kurdi) Turki datang ke Kobani, maka perang akan selesai dalam waktu dua hari," ujar dia. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER