Lousiana, CNN Indonesia -- Perusahaan multinasional ritel Amerika, Walmart, meminta maaf atas perlakuan salah satu cabang lokalnya terhadap seorang konsumen asal Lousiana.
Dalam sebuah video yang dipublikasikan melalui situs Youtube, pria bernama Chuck Netzhammer menjelaskan bahwa Walmart di Slidell, Lousiana, menolak permintaannya untuk membuat kue dengan tulisan 'Herritage Not Hate' ke dalam gambar bendera Konfederasi pada Kamis lalu.
Keesokan hari, Netzhammer kembali memesan kue di Walmart. Kali ini kue yang ia pesan adalah kue dengan gambar bendera ISIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa disangka, Wallmart menyanggupi permintaan Netzhammer tersebut.
Setelah kue itu tiba di tangannya, Netzhammer pun merekam sebuah video dan meminta penjelasan kepada pihak Wallmart.
"Saya merasa sangat tersinggung, putus asa dan sedih karena menyadari Anda melupakan sejarah Amerika, namun memperbolehkan bendera dari kelompok teroris, pemenggal umat Kristen dan pembakar gay, dibuat di toko Anda," ujarnya dalam video.
[Gambas:Youtube]Melihat video tersebut, juru bicara Walmart pun meminta maaf. "Rekan kami di cabang lokal tidak tahu apa arti dari gambar tersebut dan telah membuat kesalahan. Kue itu sudah seharusnya tidak dibuat, kami minta maaf," ujarnya kepada ABC News, dikutip dari Russian Today.
Walmart, seperti perusahaan ritel lainnya, menarik semua dagangan berlogo bendera Konfederasi menyusul penembakan di Gereja Episkopal Methodisy Afrika Emanuel di mana menewaskan sembilan orang.
Pelaku penembakan, Dylan Storm Roof, memiliki bendera Konfederasi di plat kendaraannya dan mengunggah beberapa foto dirinya dengan bendera tersebut di media sosial.
Beberapa hari setelah insiden, keberadaan bendera ini di negara-negara selatan memicu pertentangan publik.
Protes pun tak terhindarkan, baik yang mendukung atau menentang penurunan bendera ini.
(yns/yns)