Foto Staf NY Times Meniru Adegan Pembunuhan Massal Tersebar

Ranny Utami | CNN Indonesia
Rabu, 24 Jun 2015 15:47 WIB
Sejumlah staf kantor berita New York Times berfoto dengan meniru adegan pembunuhan massal tersebar luas hingga mempermalukan petinggi NYT.
Sejumlah staf kantor berita New York Times berfoto dengan mimik pembunuhan massal. Foto-foto ini kemudian tersebar luas sehingga mempermalukan petinggi NYT. (Reuters/Brendan McDermid)
New York City, CNN Indonesia -- Dua foto yang memperlihatkan sejumlah staf kantor berita New York Times menirukan adegan tragedi pembunuhan massal tersebar luas di media pada pertengahan Juni lalu.

Seorang mantan pekerja NYT yang tak ingin disebut namanya, mengirimkan foto-foto tersebut kepada kantor media Gawker.

Kedua foto ini sontak cukup mengagetkan publik. Pasalnya, citra NYT yang menjunjung tinggi profesionalitas dipasangkan dengan aksi dari sejumlah staf mereka yang berpose memeragakan tragedi pembunuhan massal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu foto, misalnya, memperlihatkan seorang editor halaman opini NYT, Andrew Rosenthal, memegang senjata laras panjang tipe M16 palsu dan sebotol wine di depan sejumlah staf yang bernodakan darah palsu.

Mimik ini mengingatkan kembali peristiwa pembunuhan kerajaan Nepal pada Juni 2001 di mana Putra Mahkota Dipendra membunuh sembilan orang, termasuk raja, ratu dan dirinya sendiri. Salah satu senjata yang ia gunakan adalah senjata laras panjang tipe M16.

Di dalam foto ini juga terlihat sebuah kalender di dinding. Kalender tersebut mengindikasikan bahwa mimik ini dilakukan pada Juni 2001, menandakan memori tragedi tersebut masih segar dalam ingatan publik.



Sementara foto lainnya mengingatkan kembali tragedi pembunuhan massal pemuja Heaven's Gate pada 1997. Bill Keller yang saat itu akan segera menjadi editor eksekutif NYT, tampak berdiri di hadapan sejumlah staf yang berbaring di lantai. Para staf ini memeragakan diri sebagai korban pembunuhan.



"Foto-foto ini rendahan, tidak mencerminkan nilai-nilai dari New York Times dan ini sangat disesalkan," ujar penerbit sekaligus petinggi NYT, Arthur Sulzberger Jr kepada Gawker pada Selasa pagi, seperti dikutip Russian Today, Selasa (23/6).

Namun, tindakan memalukan ini tidak bertahan lama. Setelah tiga hari foto ini disebarluaskan, publik mulai melupakannya dan lebih memperhatikan tragedi penembakan di Charleston oleh Dylann Roof yang merupakan penggemar berat kartun anak-anak, My Little Pony.

NYT merupakan salah satu media ternama di Amerika Serikat, cukup berkuasa, profesional dan selama ini dihormati. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER