Athena, CNN Indonesia -- Toko obat dan swalayan di Yunani memperingatkan ancaman kekurangan pasokan obat dan makanan, beberapa saat menjelang referendum yang akan menentukan nasib negara itu.
Mary Papadopoulou, yang memiliki toko farmasi di distrik Plaka, mengatakan pada Guardian bahwa kecuali situasi berubah secara dramatis, mereka akan kekurangan pasokan dalam beberapa minggu mendatang.
Ini bukanlah peringatan yang pertama. Minggu lalu, Asosiasi Federasi Industri Farmasi Eropa (EFPIA) memperingatkan Komite Eropa bahwa jaringan suplai obat-obatan Yunani sangat kompleks dari negara Uni Eropa lain dan karena itu rentan terhadap gangguan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat itu juga menambahkan jika rantai pasokan jatuh, maka akan menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat Yunani.
Mayoritas obat Yunani diimpor, dan meskipun perusahaan farmasi besar seperti GlaxoSmithKline dan AstraZeneca telah menyusun rencana, belum jelas apa yang akan terjadi jika rakyat Yunani memutuskan untuk memilih “Tidak”, sehingga Yunani keluar dari Uni Eropa.
Sementara itu, restoran dan hotel, serta swalayan bahan baku telah mengaku kekurangan bahan pangan. Pulau Mykonos dan Santorini, tujuan wisata yang sangat populer di Yunani, telah mengklaim mereka kehabisan bahan makanan pokok.
"Impor, ekspor, pabrik, perusahaan, transportasi—semuanya beku," kata Vasilis Korkidis, kepala konfederasi perdagangan nasional Yunani kepada Guardian, Sabtu (4/7).
Seperti obat, banyak makanan Yunani diimpor, namun karena bank tidak dapat mentransfer uang tunai, perusahaan tak mampu membayar pemasok.
(stu)