PM Inggris: ISIS Rencanakan Serangan ke Inggris

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Selasa, 30 Jun 2015 17:50 WIB
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, memperingatkan bahwa kelompok militan ISIS merencanakan beberapa serangan terhadap Inggris.
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, memperingatkan bahwa kelompok militan ISIS merencanakan beberapa serangan terhadap Inggris. (Reuters/Ints Kalnins)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris, David Cameron, memperingatkan bahwa kelompok militan ISIS di Suriah dan Irak telah merencanakan beberapa serangan terhadap Inggris dan memberikan ancaman eksistensial kepada negara-negara barat.

Peringatan yang dilontarkan Cameron tersebut menyusul serangan penembakan di hotel tepi pantai di Sousse, Tunisia, Jumat (26/6) lalu. Serangan itu menewaskan 39 orang, sebanyak 30 di antaranya merupakan wisatawan asal Inggris.

Cameron menyatakan bahwa peristiwa ini merupakan serangan terburuk yang menimpa warga negara mereka setelah pengeboman di London pada 2005 silam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah sebuah ancaman eksistansial karena apa yang sedang terjadi disini adalah pencemaran nama dari sebuah agama yang baik dan penciptaan sebuah racun yang mendoktrin banyak anak muda," kata Cameron, dikutip dari Al-Arabiya, Senin (29/6).

Cameron menambahkan masih banyak militan di Irak dan Suriah yang merencanakan serangan mengerikan di Britania Raya dan berbagai tempat lainnya. 

"Selama ISIS masih ada di dua negara itu, kita masih berada dalam bahaya," ujarnya.

Inggris saat ini meningkatkan status ancaman teror internasional ke tingkat yang "parah." Status ini berlaku jika serangan teror "sangat mungkin terjadi."

Sementara, polisi setempat sudah meluncurkan operasi kontra-terorisme terbesarnya di dalam satu dekade terakhir setelah serangan di Tunisia terjadi.

Seperti yang Cameron tulis di koran The Daily Telegraph, dia memberikan sinyal kepada otoritas keamanan untuk mengambil tindakan lebih keras di dalam melawan ekstremis Muslim di Inggris agar mereka tidak melakukan kekerasan.

"Kita harus lebih intoleran terhadap intoleransi, kita harus menolak siapapun yang membenarkan pandangan ekstremis," tutur Cameron.

(ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER