Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, NSA, telah menyadap percakapan telepon Kanselir Jerman Angela Merkel dan pendahulunya selama bertahun-tahun, lebih lama dari yang sebelumnya diberitakan.
Diberitakan Reuters, Rabu (8/7), hal ini terungkap dalam laporan terbaru laman pembocor rahasia WikiLeaks yang mengatakan bahwa NSA tidak hanya menyadap Merkel, tapi para penasihat dan staf kantor kekanseliran.
Menurut WikiLeaks, penyadapan AS terhadap Merkel telah berlangsung lama, lebih dari yang sebelumnya diberitakan dalam bocoran dokumen oleh Edward Snowden. Selain itu, NSA juga menyadap sebanyak 125 telepon pejabat tinggi Jerman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
WikiLeaks mempublikasikan dokumen tiga hasil penyadapan NSA terhadap percakapan Merkel. NSA, tulis WikiLeaks, memiliki nomor telepon Merkel, penasihatnya, kantornya, bahkan mesin faksimile.
"Nama beberapa target menunjukkan bahwa penyadapan kanselir terjadi sebelum masa Angela Merkel, termasuk staf mantan Kanselir Gerhard Schroeder (memimpin 1998-2002) dan pendahulunya Helmut Kohl," ujar WikiLeaks.
Dalam dokumen diketahui bahwa NSA menyadap komunikasi Merkel tahun 2009 yang tengah membicarakan krisis finansial internasional, komunikasi dengan putra mahkota Uni Emirates Arab di Iran, dan dengan penasihatnya soal krisis zona euro pada tahun 2011.
Di antara pejabat tinggi yang disadap salah satunya adalah Ronal Pofalla, mantan kepala staf Merkel. Belum ada komentar dari pemerintah Jerman terkait hal ini.
Pengungkapan ini berpotensi meningkatkan ketegangan kedua negara. Sebelumnya hubungan AS-Jerman retak karena bocoran Snowden soal aksi mata-mata terhadap Merkel.
Penyadapan adalah isu sensitif bagi warga Jerman yang mengalami penyiksaan di zaman Nazi dan era komunis. Penyadapan ini juga memunculkan tuduhan adanya staf Mekel yang memberikan lampu hijau bagi NSA untuk mematai-matai perusahaan dan pejabat .
Sebelumnya pekan lalu WikiLeaks mempublikasikan laporan yang menunjukkan NSA telah menyadap dua menteri keuangan Perancis dan mengumpulkan informasi soal kontrak ekspor, perdagangan dan pembicaraan anggaran.