Jakarta, CNN Indonesia -- Paus Fransiskus meminum teh yang mengandung daun koka, bunga chamomile dan biji jinten ketika dia berada dalam sebuah pesawat yang sedang menuju Bolivia dari Ekuador, untuk mencegah rasa pusing dan mual pada saat ia tiba di bandara internasional tertinggi di dunia.
Koka adalah bahan utama dari kokain, namun orang-orang di wilayah pegunungan Andes, Bolivia, telah mengunyah dan meminum koka selama berabad-abad sebagai obat.
Para penumpang pesawat mengatakan, Paus meminum minuman bernama "Trimate" yang berisi tiga rempah. Minuman tersebut juga ditawarkan kepada para jurnalis yang ada di dalam pesawat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paus tidak terlihat mengalami kesulitan ketika keluar dari pesawat dan menyampaikan pidato sambutan. Kunjungan ke Bolivia adalah bagian dari kunjungan Paus ke tiga negara di Amerika Selatan, termasuk ke Ekuador dan Paraguay.
Seorang Menteri Bolivia mengatakan pada 10 hari yang lalu, Paus telah berbincang kepada para pejabat Bolivia bahwa ia ingin mengunyah daun koka ketika dia berkunjung ke sana, yang juga dikonfirmasi oleh juru bicara dari Vatikan.
Pada ketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut, Bandara Internasional La Paz sebenarnya terletak tepat di sebuah wilayah yang dinamakan dengan El Alto (The High One), sebuah kota satelit yang bertengger di dataran tinggi di atas ibu kota La Paz.
Masyarakat adat di sana, termasuk presiden pribumi pertama Bolivia, Evo Morales, mempertahankan penggunaan koka dan menganggapnya sebagai tumbuhan suci.
Untuk alasan kesehatan, Paus Fransiskus, 78, yang pernah kehilangan satu bagian dari paru-parunya karena sebuah penyakit ketika ia masih muda, hanya akan berada di La Paz yang berketinggian 3,650 meter diatas permukaan laut selama empat jam lalu melanjutkan perjalanan ke Santa Cruz.
(stu)