Kewalahan, Austria Kirim Ratusan Pencari Suaka ke Slovakia

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 10 Jul 2015 10:41 WIB
Austria kewalahan menghadapi jumlah pencari suaka yang membengkak. Sebanyak 1.200 pencari suaka terpaksa tidur di rerumputan karena pengungsian terlalu padat.
Austria kewalahan menghadapi jumlah pencari suaka yang membengkak. Sebanyak 1.200 pencari suaka terpaksa tidur di rerumputan karena pengungsian terlalu padat. (Reuters/Antonio Parrinello)
Wina, CNN Indonesia -- Austria mengirimkan sekitar 500 pencari suaka ke Slovakia untuk mengurangi kepadatan orang di pusat penampungan imigran. Saking padatnya, 1.200 pencari suaka terpaksa kedinginan karena tidur di luar penampungan, seperti disampaikan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Austria.

Diberitakan Reuters, Kamis (9/7), kepadatan di pusat penampungan imigran Austria menjadi cerminan semakin banyaknya para pencari suaka yang datang ke Eropa, meningkat hingga 68 persen dalam lima bulan pertama tahun 2015 dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kebanyakan pencari suaka yang menuju utara terdampar di berbagai negara seperti Italia atau Austria. Pemerintah Wina yang kewalahan telah meminta bantuan untuk menyebarkan para imigran ke berbagai negara Uni Eropa lainnya agar tidak terpusat di satu titik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Austria sendiri, berbagai provinsi negara itu menolak menerima tambahan pengungsi lagi.

Kementerian Dalam Negeri Austria mengatakan 500 pencari suaka akan dipindahkan secara bertahap ke bekas gedung kampus di kota Gabcikovo, Slovakia, hingga akhir September. Namun permohonan suaka mereka akan tetap diproses di Austria.

Langkah ini dilakukan setelah muncul kecaman di media sosial dan dari para aktivis HAM saat melihat foto para imigran yang berselimut menahan dingin tidur di rerumputan di pusat pemrosesan suaka Traiskirchen.

Menteri Dalam Negeri Austria Robert Kalinak mengatakan bahwa Slovakia akhirnya bersedia membantu setelah terus ditekan oleh pemerintah Wina. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER