Puluhan Warga Bangladesh Tewas Berebut Baju Gratis

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Jumat, 10 Jul 2015 19:43 WIB
Aksi amal berujung maut ketika setidaknya 23 orang tewas akibat berebut sumbangan pakaian gratis dalam sebuah acara amal di Bangladesh.
Kemiskinan yang menghimpit Bangladesh menyebabkan banyak warga melarikan diri dari Bangladesh dan menjadi korban perdangan manusia. (Reuters//Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi amal berujung maut ketika setidaknya 23 orang tewas akibat berebut sumbangan pakaian gratis dalam sebuah acara amal pada Jumat (10/7) pagi di Bangladesh. Acara amal ini sengaja digelar bertepatan dengan bulan suci Ramadan.

Insiden terjadi ketika ratusan warga miskin berebut masuk dalam acara amal yang digelar di sebuah kompleks pabrik permen rokok di wilayah utara Kota Mymensingh. Ratusan warga berdesakkan di sebuah gerbang yang kecil yang menjadi satu-satunya akses masuk ke acara amal tersebut, setelah berkumpul di luar pabrik sebelum fajar. 

Tayangan televisi dari media setempat menunjukkan besarnya insiden saling dorong tersebut, dengan ratusan sandal terlihat robek dan ceceran darah terlihat di sekitar pintu gerbang. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sejauh ini mengevakuasi 23 jenazah. Sebagian besar korban tewas adalah wanita miskin dan kurus," kata kepala polisi Mymensingh, Moinul Haque, dikutip dari The Guardian, Jumat (10/7). Haque menambahkan ada empat korban terluka dalam insiden yang sama.

Kamrul Islam, petugas senior di sebuah kantor polisi di dekat pabrik tersebut, menyatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat. "Beberapa warga telah mengambil jasad kerabat mereka sebelum polisi tiba di tempat kejadian," kata Islam.

Atas insiden ini, pemilik pabrik dan enam orang lainnya ditangkap karena dinilai gagal memastikan keselamatan publik dalam kegiatan amal tersebut.

Polisi memaparkan bahwa jumlah orang yang berkumpul di luar pabrik sekitar 04:45 pagi mencapai 1.500 orang, tergiur atas pengumuman sang pengusaha pemilik pabrik yang berjanji akan memberikan pakaian secara gratis. 

Pemberian pakaian gratis yang selama bulan suci Ramadan telah menjadi tradisi bagi masyarakat kelas atas Bangladesh. Namun, acara amal semacam ini selalu memicu desak-desakan warga miskin yang tak jarang berujung maut. 

Sekitar 40 orang tewas dalam insiden serupa di sebuah pabrik garmen di wilayah utara kota Tangail pada 2002. 

Keamanan pabrik menjadi isu utama di Bangladesh sejak runtuhnya kompleks manufaktur pakaian pada April 2013 yang menewaskan lebih dari 1.100 orang, menjadikan insiden ini sebagai salah satu kecelakaan dalam industri terburuk dalam sejarah. (ama/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER