Kairo, CNN Indonesia -- Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di depan konsulat Italia di Kairo, Mesir yang menewaskan satu orang dan melukai sembilan orang pada Sabtu (11/7).
"Atas nama Tuhan, pejuang ISIS telah berhasil meledakan bom dengan materi ledakan 450 kilogram yang diletakan di mobil yang terparkir di depan kantor konsulat Italia di pusat Kairo," bunyi pernyataan ISIS dalam akun Twitter, dikutip dari Russian Today, Sabtu.
Kelompok ini juga meminta kepada Muslim di Mesir untuk berhati-hati dan menjauh dari tempat yang memiliki sistem pengamanan. Pasalnya, tempat-tempat seperti ini merupakan target bagi mereka para mujahidin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Sabtu pagi sebuah mobil yang diparkir di dekat konsulat Italia meledak dan menewaskan satu orang dan melukai sembilan orang. Dua dari korban luka di antaranya merupakan polisi, namun identitas korban tewas belum diumumkan oleh petugas yang berwenang.
Menurut pejabat Kedutaan Italia, tidak ada staf Italia yang terluka akibat serangan ini karena serangan baru terjadi pada pukul 6.30 waktu lokal saat kantor masih ditutup.
Meski demikian, sebagian bangunan gedung konsulat hancur, dinding-dinding luar gedung luluh lantak. Ketika bom meledak, sejumlah bangunan dan pemukiman warga di sekitar juga turut bergetar.
"Tidak ada yang menduga konsulat Italia menjadi target serangan. Serangan ini ditujukan untuk melawan Italia, melawan negara yang menentang terorisme," ujar Menteri Luar Negeri Italia, Paolo Gentiloni yang mengaku bahwa Italia tidak akan terintimidasi akibat serangan ini.
Sementara itu, Perdana Menteri Italia Matteo Renzi menegaskan bahwa Roma dan Kairo akan terus bekerja sama dalam melawan aksi terorisme.
Menurut kantor berita pemerintah, MENA, mengutip seorang sumber keamanan senior, penyelidikan awal serangan ini menunjukkan bahwa bom diletakkan di bawah satu mobil yang diparkir di depan konsulat dan diledakkan dari jarak jauh.
 Ledakan bom di konsulat Italia ini diduga sama dengan ledakan bom mobil yang menewaskan jaksa tinggi Mesir beberapa waktu lalu. (Reuters/Mohamed Abd El Ghany) |
Sumber dari jaksa Mesir mengaku tipe ledakan ini mirip dengan ledakan yang menewaskan jaksa tinggi Mesir, Hisham Barakat pada 28 Juni lalu.
Sebelum ISIS mengonfirmasikan bahwa konsulat Italia adalah target mereka, petugas kepolisian menduga ledakan sebenarnya ditujukan ke kantor polisi yang berada tak jauh dari konsulat.
Perlu diketahui, pemerintah Mesir berjuang melawan kelompok Islam setelah pasukan militer menyingkirkan Presiden Mohamed Mursi yang beraliran Islamis pada 2013.
Kekerasan kemudian meningkat, terutama di Semenanjung Sinai. Namun, serangan bom pinggir jalan dan bom bunuh diri banyak terjadi di wilayah lain dan menargetkan pasukan keamanan serta pejabat negara.
(ags)