Chapo Guzman, Gembong Narkoba Terkuat di Meksiko

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 14 Jul 2015 11:20 WIB
"Si Pendek" Guzman, bandar narkoba yang berhasil melarikan diri untuk kedua kalinya dari penjara pekan lalu, dikenal sebagai gembong terkuat di Meksiko.
Joaquin Guzman, bandar narkoba yang berhasil melarikan diri untuk kedua kalinya dari penjara pekan lalu, dikenal sebagai gembong terkuat di Meksiko. (Reuters/Henry Romero)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di Meksiko, kartel narkoba merupakan bisnis miliaran dolar yang beroperasi layaknya perusahaan besar. Tak hanya beroperasi di dalam negeri, berbagai kartel narkoba di Meksiko beroperasi di benua Amerika, hingga Afrika Barat dan Italia, dan tumbuh menjadi salah satu sektor bisnis kriminal yang paling menguntungkan.

Berbicara soal kartel narkoba di Meksiko tak akan pernah lepas dari tokoh yang disebut-sebut sebagai raja narkoba paling kuat, Joaquin Archivaldo Guzman Loera atau dikenal juga dengan nama El Chapo, atau Si Pendek.

Pria berusia 50 tahun dengan tinggi badan 167 cm ini terkenal sebagai pemimpin kartel Sinaloa, yang merupakan sumber terbesar impor narkoba ke AS setiap tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Raja Narkoba Meksiko 'Chapo' Guzman Kabur dari Penjara)

Dikutip dari Reuters, bisnis narkoba kartel ini meliputi kokain, ganja, methampetamine dan heroin yang dikirim ke Amerika Serikat dalam jumlah besar melalui jaringan transportasi darat dan udara yang sangat rumit.

Chapo Guzman tampaknya memang ditakdirkan bergelut di dunia perdagangan narkoba. Lahir dari keluarga miskin yang tinggal di daerah pinggiran, Guzman muda akrab dengan bisnis narkoba yang menjadi bisnis keluarganya. Pamannya adalah salah satu penyelundup narkoba Meksiko pertama.

Terowongan bawah tanah dan kaleng cabai

Dalam perjalanan karirnya di bisnis perdagangan narkoba, Guzman menjadi miliuner dan salah satu orang paling berkuasa di dunia. Guzman dengan cepat menduduki posisi penting di kartel ini karena pertikaian di dalam organisasi ini memakan korban di kubu rivalnya.

Pada dekade 1990-an, Guzman terkenal sebagai raja narkoba yang memiliki berbagai memiliki berbagai cara untuk menyelundupkan narkoba ke berbagai negara. Dia memerintahkan anak buahnya mengirimkan narkoba dengan jumlah yang sedikit, namun melalui berbagai jalur, darat, bawah tanah dan udara.

Guzman mempelopori penggunaan trowongan bawah tanah yang canggih untuk mengirimkan narkoba ke sejumlah wilayah perbatasan AS. Guzman juga menginisiasi penyelundupan kokain di dalam kaleng cabai dengan merek Comadre untuk dikirim ke AS melalui kereta api.

Pada 2006, Guzman menyulut perang narkoba Meksiko setelah memerintahkan satu aksi pembunuhan yang dianggap melanggar traktat antar kartel narkoba di wilayah itu. Konflik antar kartel ini menewaskan lebih dari 60 ribu orang dan menyebabkan 12 ribu penculikan.

Chapo Guzman menjadi orang yang paling dicari di Mesksiko. Pejabat anti-narkoba AS kerap menyebut Guzman sebagai gembong narkoba yang "tak tersentuh." Guzman diperkirakan menjalani operasi plastik dan mengganti semua nomor ponselnya setiap kali melakukan percakapan.

Guzman yang licin akhirnya berhasil ditangkap di Guatemala pada 1993. Ia kemudian diekstradisi ke Meksiko dan dijebloskan ke dalam penjara dengan keamanan tinggi. Guzman didakwa 20 tahun penjara atas kejahatan pembunuhan dan perdagangan narkoba.

Namun ia kemudian berhasil kabur dari penjara dengan level keamanan tinggi, Puente Grande, di negara bagian Jalisco pada 2001 dengan bantuan petugas penjara. Guzman berhasil melarikan diri dengan sebuah kereta penatu, setelah menyogok 78 orang dengan dana sebesar US$2 juta, atau sekitar Rp26 miliar.

Guzman berhasil ditangkap oleh petugas keamanan pada Februari 2014 lalu. Ia dihadapkan pada sejumlah tuntutan perdagangan narkoba di Amerika Serikat dan masuk ke dalam daftar orang paling dicari oleh Drug Enforcement Administration atau DEA.

Kembali buron

Guzman kembali melarikan diri dari penjara dengan tingkat keamanan tinggi di Altiplano, Meksiko, pada Sabtu (11/7). Dilaporkan Reuters, Guzman dilaporkan menggali lantai penjaranya hingga berbentuk sebuah lorong bawah tanah sepanjang 1,6 km yang berujung ke sebuah gedung yang sedang dibangun.

Pernyataan resmi penjara menyebutkan bahwa Guzman pergi mandi sebelum pukul 9 malam waktu setempat namun kemudian menghilang. Saat petugas keamanan mengecek ke sel penjara, Guzman sudah tidak ada di sana.

Operasi pencarian pun dilancarkan ke sejumlah area sekitar penjara dan jalan-jalan besar. Penerbangan di bandara Toluca juga ditutup untuk sementara waktu demi mencegah Guzman pergi ke luar Meksiko.

(Baca juga: Penyelundup Kokain Temukan Rute Baru di Asia Selatan)

Kerajaan kartel Sinaloa yang dipimpin El Chapo membentang di seluruh penjuru Amerika Utara hingga Eropa dan Australia. Jaringan ini seringkali terlibat dalam perang narkoba berdarah di Meksiko selama beberapa tahun terakhir.

Kartel Sinaloa kini diyakini mengendalikan sebagian besar titik persimpangan utama bagi peredaran narkoba di perbatasan AS dan Meksiko. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER