Pemimpin Separatis Ukraina Digugat atas Jatuhnya Pesawat MH17

Ike Agestu | CNN Indonesia
Kamis, 16 Jul 2015 10:35 WIB
Surat gugatan di pengadilan Amerika Serikat ini mengatasnamakan keluarga dari 18 penumpang di dalam pesawat, termasuk enam warga Inggris, yang menjadi korban.
Serpihan pesawat MH17 diangkat dari Donetsk, Ukraina Timur untuk dibawa ke Belanda untuk diteliti pada November tahun lalu. (Reuters/Maxim Zmeyev)
Jakarta, CNN Indonesia -- Igor Girkin, pemimpin pasukan separatis di Ukraina Timur, pada Rabu (15/7) secara formal dituduh sebagai dalang jatuhnya pesawat Malaysian Airlines MH17 pada 17 Juli tahun lalu.

Sebuah surat gugatan yang diajukan di Chicago juga menuduh Girkin bertindak dengan restu dari Kremlin, Rusia, ketika pasukannya menembaki Boeing 777 itu dalam perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.

Kasus ini diajukan atas nama keluarga dari 18 penumpang di dalam pesawat, termasuk enam warga Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mengklaim total sebesar US$900 juta.

Seluruh isi pesawat, sebanyak 298 orang, tewas ketika sebuah rudal ditembakkan ke pesawat saat sedang terbang di atas timur Ukraina.

Perhatian difokuskan kepada Girkin setelah media sosial Rusia, yang terkait dengan kelompoknya, mengaku bertanggung jawab dan berkata, "Kami memperingatkan mereka—(untuk) tidak terbang di langit kita."

Status yang langsung dihapus itu, menimbulkan tuduhan bahwa milisi Girkin menembak Boeing 777 karena keliru.

Namun Republik Rakyat Donetsk selalu membantah bertanggung jawab atas bencana MH17.

Sementara dokumen pengadilan di Chicago mengklaim yang sebaliknya.

"Penerbangan MH17 terbang di atas wilayah udara daerah di mana tentara pemberontak telah melancarkan kegiatan perang dan tentara pemberontak di lapangan di bawah komando terdakwa Girkin menembak jatuh subjek pesawat Boeing 777-200," bunyi dokumen itu, dikutip dari The Telegraph.

Girkin, lanjut dokumen itu, ”memerintahkan, membantu dan atau bersekongkol dengan orang-orang yang menembakkan rudal atau peluru kendali."

Dokumen pengadilan juga menuduh bahwa individu di bawah komandonya “bertanggung jawab" karena menembak jatuh pesawat.

Selain itu, dokumen juga menuduh Kremlin terlibat dalam penembakan pesawat, dan bahwa rudal yang menjatuhkan pesawat itu berasal dari Rusia.

"Terdakwa Girkin bertindak dengan otoritas sebenarnya atau individu di dalam pemerintah Rusia," tambah surat gugatan.

Floyd Wisner, pengacara korban yang membuat gugatan, menggunakan UU AS soal Perlindungan Korban Siksaan, yang dapat digunakan untuk melawan warga negara asing, untuk membawa kasus terhadap Mr Girkin di pengadilan Amerika.

"Ini bukan tentang uang, ini adalah tentang mendapatkan jawaban dari Girkin dan menekan Rusia untuk bekerja sama dengan pengadilan internasional," kata Wisner.

"Tidak ada biaya untuk keluarga. Kami melakukan ini sebagai layanan kepada mereka dan mereka ingin jawaban dan mereka tidak ingin dilupakan, "tambahnya.

Sebuah tuntutan juga telah diajukan terhadap Malaysia Airlines atas nama Reine Dalziel, yang suaminya, Cameron, tewas dalam kecelakaan itu.

Gugatan itu menilai bahwa maskapai lalai dalam merencanakan rute di timur Ukraina, padahal saat itu, lokasi itu diakui sebagai zona konflik internasional. Penerbangan AS telah melarang pesawat melewati daerah itu.

Ukraina timur juga dihindari oleh operator internasional lainnya, termasuk British Airways.

Klaim telah disampaikan atas namanya, karena Dalziel telah membeli tiket pesawat di AS.

Malaysia Airlines menolak berkomentar. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER