Mafia Sebabkan Roma Diambang Kehancuran

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 17 Jul 2015 12:42 WIB
Korupsi oleh mafia di kantor wali kota Roma membuat pemkot tidak bisa penuhi layanan umum utama sehinggan kota menjadi kotor dan tak terurus.
Wisatawan asing mengelukah buruknya layanan publik di kota Roma yang membuat kota itu dipenuhi dengan sampah sehingga terlihat kotor. (Reuters/Tony Gentile)
Roma, CNN Indonesia -- Kotor dan tidak teratur, Roma sekali lagi menuju kejatuhan.

Balai kota lumpuh akibat tuduhan disusupi oleh mafia, layanan dasar bagi masyarakat pun memburuk, bandar udara utama ditutup sebagian, sementara kucing liar berkeliaran di jaringan transportasi umum yang memang sudah buruk.

Selama beberapa generasi, ibukota Italia ini menggantungkan diri pada kejayaan masa lalu dan tidak pernah memodernkannya. Setelah bertahun-tahun dibiarkan, korupsi dan kekisruhan birokrasi akhirnya menyebabkan kerusakan besar yang menggambarkan kekisruhan yang terjadi secara meluas di Italia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Roma sudah hampir hancur,” kata Giancarlo Cremonisi, presiden Kadin Roma, kepada Reuters. “Tidak bisa diterima bahwa satu kota besar yang menyebut diri sebagai kota maju ini sekarang dalam keadaan buruk.”

Roma yang merupakan salah satu dari 10 kota terbesar di Eropa dengan 2,8 juta penduduk yang memiliki taman, air mancur, museum dan gereja paling indah di dunia.

Tetapi seperti monumen-monumen tua lain, masalah yang dihadapi Roma terlihat jelas. Mulai dari pintu masuk dunia internasional kota itu, yaitu bandara Fiumicino yang kesulitan pulih dari insiden kebakaran tanggal 7 Mei lalu.

Meski kebakaran itu berhasil diatasi dan hanya terjadi di satu dari tiga terminal yang ada, dua bulan setelan kejadian sekitar 40 persen penerbangan dibatalkan setiap hari karena pertikaian terkait bahaya akibat zat beracun yang muncul dalam kebakaran itu.

Hakim menutup lokasi kebakaran selama beberapa minggu untuk memperbaiki kualitas udara, sementara sejumlah organisasi bertikai mengenai bagaimana mengklasifikasi bandara itu terkait tingkat polusinya.
Fiumicino, bandara terbesar di Roma, masih belum pulih dari insiden kebakaran di salah satu terminalnya. (Reuters/Max Rossi)
“Dalam kasus ini anda melihat berbagai hal yang khas Italia. Misalnya peran hakim,” kata Vito Riggio, kepala Otorita Penerbangan Sipil Italia, kepada Reuters.

Seluruh materi yang rusak karena api seharusnya segera dipindahkan untuk mempercepat pembangunan kembali, ujarnya.

Kantor kejaksaa yang mengurus kasus ini mengatakan perintah karantina dicabut pada 24 Juni, dan tidak ada masalah hukum yang mencegah bandara itu kembali beroperasi dengan normal meski penyelidikan terus berlanjut.

Belum ada tanggal bandara itu akan kembali beroperasi penuh, sementara kini bau plastik terbakar masih teras di terminal keberangkatan.

Masalah Mafia

Penyelidikan lebih besar terjadi di balai kota Roma yang terletak di istana dari jaman Renaissance hasil karya Michelangelo yang berdiri di seberang reruntuhan forum Romawi kuno.

Penyelidikan “Ibukota Mafia” yang menjadi berita utama pada Desember lalu dilakukan setelah operasi penangkapan yang mengindikasikan bahwa kejahatan terorganisir berkembang melewati wilayah Italia selatan yang merupakan benteng tradisional mafia.

Roma yang memiliki hutang US$15,5 miliar diselamatkan oleh dana darurat pemerintah tahun lalu. Skandal mafia ini membantu menjelaskan kekacauan keuangan yang terjadi, karena hasil penyadapan menyebutkan mafia mengkorupsi uang jutaan euro dari serangkaian kontrak menguntungkan mulai dari daur uang kertas hingga penampungan imigran.
Kota Roma memiliki banyak peninggalan indah dari jaman Romawi kuno, namun keadannya tidak terurus. (Reuters/Tony Gentile)
Italia kesulitan keluar dari kelesuan ekonomi terburuk setelah Perang Dunia II, kelesuan ekonomi selama tiga tahun terakhir ini menyebabkan tingkat pengangguran mencapai tingkat pada 1970-an. Sementara ekonomi riil turun, ekonomi ilegal seperti yang terungkap di Roma tersebut tumbuh subur.

Sebagian besar dugaan korupsi ini terjadi pada jaman pemerintahan wali kota sebelumnya, Gianni Alemanno, mantan menteri beraliran sayap kanan yang kini diselidiki. Namun, dia menyangkal melakukan kejahatan apapun.

Akan tetapi, para hakim mengatakan kaki tangan mafia telah menyusupi pemerintahan kota yang saat ini dipimpin oleh Ignazio Mariono, dokter transplantasi hati dan sekutu Perdana Menteri Matteo Renzi.

Meski Marino tidak dikenai tuduhan, sejumlah stafnya telah diselidiki sehingga beberapa dari mereka pun mundur.

Sumber-sumber di balai kota mengatakan satu kajian resmi merekomendasikan agar sekitar 30 kontrak besar dibatalkan dan kembali ditenderkan.

Dalam surat ke koran Corriere della Sera pada Senin (13/4), walikota Marino mengakui bahwa sebagian besar layanan publik pemerintah kota “sangat buruk”.

Tetapi, sama seperti Renzi yang mencoba mengubah Italia dengan serangkaian langkah reformasi, Marino mengatakan dia pun mencoba melakukannya.

“Ada penolakan keras terhadap perubahan apapun (di sini)..tetapi saya tidak akan menyerah,” tulisnya.

Sementara rumput di tepi jalan dibiarkan tumbuh liar dan corat-coret ditembok semakin meluas di tembok-tembok kota, bulan ini Marino membentuk satu gugus tugas dengan anggota 500 orang pegawai dan sukarelawan yang bertugas membersihkan ruang hijau Roma yang terbengkalai.

“Roma kini sangat berantakan,” tulis Il Messaggero, koran terbesar kota itu, di halaman utamanya minggu lalu. Sementara di halaman dalam dimuat laporan wabah tikus liar di kota itu.

Survey yang dilakukan Komisi Eropa pada 2013 menempatkan Roma di urutan terakhir dari 28 ibukota anggota Uni Eropa dalam kategori efisiensi layanan kota. Meski memiliki daya tarik kuliner dan iklim hangat, Roma berada di urutan kedua dari bawah untuk kategori kepuasan kualitas hidup, hanya menang dari Athena.

Roma juga berada di urutan terakhir pada kategori kepuasan terhadap transportasi umum. Kekacauan pada musim panas tahun ini hampir pasti tidak akan memperbaiki perasaan itu.

Sampah dan Copet

Pengemudi metro atau jaringan kereta bawah tanah Roma telah melakukan aksi mengemudi dengan perlahan sebagai protes terhadap aturan baru untuk menghitung jam tugas.
Jaringan kereta bawah tanah Roma atau Metro selalu terlambat dan stasiunnya penuh dengan pencopet. (Reuters/Max Rossi)
Wali kota Roma mengatakan langkah ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan berargumentasi bahwa pengemudi metro di Milan bekerja selama 1.200 jam per tahun, sementara di Roma hanya 730 jam.

Roma adalah daerah tujuan wisata paling populer di Italia dengan wisatawan asing mencapai 10,61 juta per tahun. Angka ini turun dari sekitar 11 juta lebih tahun sebelumnya, dan warga setempat mengatakan keadaan infrastruktur yang buruk menjadi penyebabnya.

“Seluruh pelanggan saya mengatakan Roma indah, tetapi semua mengeluhkan layanan yang tersedia,” kata Marcello Lazazzera, pemilik penginapan kecil di daerah Domus Cornelis Roma.

“Metro tidak pernah tepat waktu, stasiunnya penuh dengan pencopet sementara sampah berserakan di jalan-jalan. Situasinya memburuk, bukan malah membaik.”

Situasi ini bisa tambah buruk pada 2016, karena diperkirakan sekitar 25 juta peziarah akan mendatangi Kota Abadi ini setelah Paus Fransiskus mencanangkan Tahun Suci luar biasa, salah satu acara paling penting Gereja Katolik Roma.

Kantor walikota masih belum membuat rencana strategi menghadapi kedatangan jutaan peziarah ini atau mengalokasikan dana untuk membiayainya.

“Doa Paus tidak akan cukup. Di sini kami memerlukan keajaiban dari Tuhan agar Roma bisa kembali indah,” kata Cremonesi, kepala Kadin Roma. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER