Usap Punggung Gadis Palestina, Angela Merkel Dikecam Netizen

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 17 Jul 2015 04:00 WIB
Setelah mendengar perkataan Merkel, air mata Reem langsung mengucur deras.
Angela Merkel. (Reuters/Fabrizio Bensch)
Berlin, CNN Indonesia -- Aksi usap punggung yang dilakukan Kanselir Jerman Angela Merkel terhadap seorang gadis Palestina menuai kritikan di dunia maya pada Kamis (16/7).

Sang gadis menangis karena tahu dirinya akan dideportasi. Namun, sambil mengelus punggungnya, Merkel mengatakan kalau ia tidak bisa berbuat banyak dan hanya menjalankan tugas negaranya.

"Terkadang, politik memang sulit," kata Merkel kepada sang gadis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tagar Twitter #merkelstreichelt (usapan merkel) dan video adegan Merkel dan sang gadis langsung mendunia.

Sang gadis, yang diketahui bernama Reem, berasal dari Libanon dan sudah tinggal di Jerman bersama keluarganya selama empat tahun sebelum pemerintah Jerman akan mendeportasinya.

Peristiwa tersebut terjadi dalam sebuah forum. Setelah melakukan presentasi, kepada Merkel dengan bahasa Jerman yang baik, Reem mengaku ingin menetap di Jerman untuk melanjutkan pendidikannya.

"Saya mengerti maksud Anda. Tetap terkadang politik itu sulit. Di hadapan saya, Anda adalah orang yang sangat mengesankan. Namun, di ribuan orang di Palestina dan Libanon belum tentu. Kami tidak bisa mengurus semuanya," ujar Merkel.

Setelah mendengar perkataan Merkel, air mata Reem langsung mengucur deras.

Terkejut melihatnya menangis, Merkel menghampiri Reem dan berkata: "Ah, Anda melakukan tugas Anda dengan baik."

Moderator dalam pertemuan itu lalu mengatakan kalau Reem menangis karena situasinya yang sulit, bukan karena dipuji telah melakukan presentasi yang baik di hadapan Merkel sebelumnya.

"Saya tahu, tetap saja saya ingin mengusapnya," kata Merkel sambil terus mengusap punggung Reem.

Beribu cuitan di Twitter langsung menyudutkan nama Merkel, yang berpendapat kalau cara Merkel menghadapi situasi tersebut sangat tidak berperasaan.

Felix Seibert-Daiker, moderator forum tersebut mengatakan kalau tindakan yang Merkel lakukan sudah sangat manusiawi.

"Tentu saja kita ingin melihatnya memperbolehkan Reem tinggal di Jerman. Tapi itu bukanlah perilaku yang tepat," kata Daiker, yang juga mengapresiasi cara Merkel menjelaskan hal politik kepada Reem.

Imigrasi kian menjadi masalah di Jerman, karena kian banyak orang yang berimigrasi ke sana, belum lagi yang masuk dengan cara ilegal.

Sebagian besar imigran juga berusaha mencari suaka ke Jerman, terutama yang berasal dari Timur tengah dan Afrika.

Partai Konservatif yang mengusung Merkel sudah lama ingin membuat batasan akan hal tersebut.

Panasnya isu imigran di Jerman akhirnya membuat beberapa kelompok bersinggungan.

Dikatakan Presiden Joachim Gauck, tahun ini sudah ada 150 kasus penyerangan terhadap kelompok imigran. Kebanyakan dari pelaku serangan berasal dari kelompok xenophobia. (ard/ard)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER