Athena, CNN Indonesia -- Bank Yunani akan menghadapi antrean panjang namun tidak akan mengalami masalah besar ketika buka kembali sejak ditutup tiga minggu lalu.
“Bank-bank siap untuk buka kembali dan tidak akan ada masalah besar pada Senin,” kata seorang pejabat Bank Sentral Yunani kepada Reuters.
Selain pembatasan penarikan dana sebesar 240 euro per minggu, bukan lagi per hari, nasabah juga bisa mengakses kotak deposit dan menarik uang tanpa kartu kredit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Bank ini siap dan akan membuka seluruh cabang pada Senin,” kata pejabat Bank Piraeus, bank terbesar kedua berdasarkan asset.
“Kemungkinan akan ada antrean panjang karena banyak orang ingin mengambil uang yang mereka simpan di kota deposit.”
Sementara itu, seorang pejabat dari Bank EFG memperkirakan akan ada antrean panjang dalam dua atau tiga hari pertama.
Pembukaan kembali bank dan kenaikan pajak pertambahan nilai untuk makanan restoran dan transportasi umum mulai Senin (20/7), bertujuan mengembalikan kepercayaan di dalam dan luar Yunani setelah kesepakatan bantuan untuk reformasi yang dicapai minggu lalu berhasil mengatasi ancaman kebangkrutan.
Pada Sabtu (18/7) pemerintah mengeluarkan keputusan yang memerintahkan bank kembali buka pada Senin setelah ditutup pada 29 Juni untuk mencegah sistem finansial hancur setelah warga berbondong-bondong menarik dana mereka karena khawatir dengan krisis hutang Yunani.
Ketua asosiasi perbankan Yunani, Louka Katseli, meminta warga Yunani yang bisa menarik dana 420 euro per minggu sekaligus bukan lagi hanya 60 euro per hari, untuk menyimpan dana mereka kembali di bank.
“Besok, ketika bank dibuka kembali dan situasi kembali normal, mari kita bantu perekonomian. Jika kita mengambil uang kita dari tabungan dan dari rumah yang tidak aman da menyimpannya di bank, kita akan bisa memperkuat likuiditas ekonomi,” ujarnya kepada televisi Skai pada Minggu (19/7).
Sementara itu Sigmar Gabriel, menteri ekonomi Jerman yang merupakan negara penyumbang terbesar bagi paket bantuan di zona euro, mengatakan kesepakatan itu berhasil karena Uni Eropa kini menekankan pada pertumbuhan dan investasi, bukan hanya penghematan.
Hal itu akan tergantung pada reformasi yang dijalankan dan “meyakinkan rakyat bahwa ini adalah jalan agar Yunani bisa mandiri dan bukan menjadi penerima amal abadi,” katanya dalam wawancara di stasiun televisi.
Dan Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan krisis Yunani telah melekahkan kepercayaan warga Eropa terhadap proyek Eropa dan mengulang ajakan untuk membentuk satu pemerintah zona euro.
“Yang mengancam kita bukan Eropa yang terlalu besar tetapi ketidakefisienannya,” kata Hollande dalam tulisan opini di koran mingguan Journal du Dimance.
Kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan puncak zona euro minggu lalu itu membuat Bank Sentral Eropa bisa menambah kredit darurat yang diperlukan oleh sektor perbankan Yunani agar bisa bertahan.
Perdana Menteri Alexis Tsipras mencoba mengubah keadaan setelah persyaratan paket bantuan yang diterima dengan ragu ini menyebabkan pemberontakan di partai Syrizanya.
Dia memecat para pemberontak partai itu dalam
reshuffle kabinet pada Jumat (17/7) dan mencoba memulai perundingan mengenai piagam bantuan dengan mitra Eropa dan IMF sebelum pemilu yang menurut Menteri Dalam Negeri Nikos Voutsis kemungkinan akan diselenggarakan pada September dan Oktober.
(yns/yns)