Interpol Cabut Sementara Nama Eks Presiden Ukraina dari DPO

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2015 15:00 WIB
Nama mantan Presiden Ukraina Victor Yanukovych telah dikeluarkan dari daftar pencarian orang oleh Interpol, namun hal ini hanya bersifat sementara saja.
Sejak Januari lalu, Interpol memasukan nama mantan Presiden Ukraina Victor Yanukovych ke dalam daftar pencarian orang dan berstatus 'merah'. (Brendan McDermid-Pool/Getty Images)
Kiev, CNN Indonesia -- Organisasi Kepolisian Internasional, Interpol dikabarkan menghentikan upaya pencarian mereka terhadap mantan Presiden Ukraina Victor Yanukovych.

Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh biro hukum Yanukovych, Joseph Hage Aaronson pada Selasa (21/7), dilansir dari ITAR TASS.

"Yanukovych tidak lagi masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO)," ujarnya mewakili keluarga Yanukovych dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Interpol menghentikan pencarian terhadap Yanukovych dan mengeluarkan nama mantan presiden Ukraina ini dari DPO. Penghentian dilakukan setelah biro hukum Yanukovych mengajukan petisi yang menyatakan bahwa kasus yang menjerat Yanukovych bermuatan politis.

Menindaklanjuti hal ini, Interpol kemudian menyatakan sikap dan berencana untuk meninjau ulang kasus Yanukovych dalam pertemuan Komisi Pengawasan Dokumen Interpol pada September mendatang. Hal ini mengindikasikan penghentian pencarian Yanukovych hanya bersifat sementara.

Mengutip biro Interpol di Kiev, biro pers Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengungkapkan bahwa akses terhadap dokumen Yanukovych saat ini dibatasi.

Sejak Januari lalu, Interpol menempatkan nama Yanukovych ke dalam daftar orang paling dicari atas dugaan kasus penggelapan uang dan penyalahgunaan kekuasaan.

Yanukovych didakwa bertanggung jawab atas hancurnya perekonomian negara yang mengakibatkan kerugian hingga lebih dari US$12 miliar. Selain itu, ia juga menghapus konstitusi tahun 2004 dan memperluas kewenangan presiden serta membatasi peran parlemen.

Interpol mengeluarkan Daftar Merah bagi Yanukovich. Daftar Merah ini merupakan instrumen untuk mencari lokasi dan menangkap orang yang diinginkan melalui ekstradisi.

Yanukovych terpilih dan menjabat sebagai Presiden Ukraina pada 25 Februari 2010. Pada 21 Februari 2014, Yanukovych kabur dari Kiev akibat kudeta dan kerusuhan besar yang terjadi di ibu kota.

Belakangan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa ia telah membantu Yanukovych keluar dari Ukraina dan pergi ke Crimea. Ukraina menduga bahwa Rusia telah memberikan suaka terhadap Yanukovych, meski kabar ini belum jelas kebenarannya.

Otoritas Ukraina telah mengirimkan permintaan kepada Rusia untuk mengatakan di mana lokasi pasti Yanukovych berada. Namun, pemerintah Rusia menolak memberikan informasi dengan alasan serah-terima data seorang individu yang tidak didasarkan atas persetujuan yang bersangkutan adalah sebuah pelanggaran hukum di Rusia. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER