Abuja, CNN Indonesia -- Konflik antara Boko Haram dan Pemerintah Nigeria terus mengakibatkan peningkatan pengungsi di dua sisi perbatasan negara tersebut. Di antaranya dengan Kamerun di timurlaut Nigeria dan Niger di utara, seperti disampaikan oleh lembaga pengungsi UNHCR, Selasa (21/7).
Boko Haram sudah enam tahun melancarkan serangan untuk membentuk negara Islam di timurlaut Nigeria. Saat ini pemerintah Nigeria mencoba memukul mundur kelompok ini dengan dukungan militer dari Niger, Kamerun dan Chad.
Setidaknya 13 orang tewas dalam penyerangan bom bunuh diri oleh militan yang diduga sebagai anggota boko Haram di perbatasan Kamerun di Fotokol pada 12 Juli lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
UNHCR mengatakan, stuasi yang semakin memburuk ini, terus mendorong banyak warga Nigeria di perbatasan untuk meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke negara tetangga.
Juru Bicara UNHCR Leo Dobbs mengatakan pada konferensi pers di Jenewa pada Selasa bahwa banyak dari mereka mengungsi ke selatan untuk menghindari serangan Boko Haram, yaitu ke kamp Minawao di Kamerun, dimana sekitar 100 orang datang setiap harinya.
"Pergerakan tertentu ini dilakukan para pengungsi yang melarikan diri lebih awal dan telah menetap di wilayah perbatasan untuk sementara waktu. Hidup sangat sulit di wilayah perbatasan," kata Dobbs.
Lebih dari 12 ribu pengungsi berada di wilayah utara jauh Kamerun, dimana akses UNHCR dibatasi dan tidak berada dalam pengawasan pihak berwenang. Para pengungsi takut jika mendaftar secara resmi hanya akan membuat mereka dipulangkan ke Nigeria.
"Untuk melawan rasa takut ini, kami dan pemerintah sedang dalam proses konsultasi dengan para pengungsi di wilayah perbatasan tentang kemana mereka ingin pergi," tutur Leo, sambil menambahkan bahwa mereka akan diberikan pilihan untuk kembali ke wilayah aman di Nigeria atau mengungsi ke kamp Minawao.
Dalam perkembangan yang terpisah, setidaknya 2.500 orang Nigeria dilaporkan telah tiba di Diffa, sebuah wilayah di selatan Niger dalam beberapa hari terakhir.
Mobilisasi massa ini menyusul pertempuran yang terjadi di sekitar kota perbatasan Damasak, dengan pengungsi yang berdatangan dari desa Chetimari dan Gagamari. Di daerah perbatasan Nigeria ini, 100 ribu orang dilaporkan mengungsi sejak pertengahan 2013.
(den)