Giliran Kamerun Larang Pemakaian Cadar

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 16 Jul 2015 06:48 WIB
Kamerun telah melarang pemakaian cadar di kawasan utara negara itu setelah dua perempuan mengenakan pakaian Islam meledakkan diri pekan lalu.
(Ilustrasi/Getty Images/Peter Macdiarmid)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kamerun telah melarang pemakaian cadar di kawasan utara negara itu setelah dua perempuan mengenakan pakaian Islam meledakkan diri pekan lalu, diduga didalangi oleh kelompok militan Boko Haram.

Menurut pemerintah, serangan ganda di utara kota Fotokol Kamerun itu telah menewaskan sedikitnya 13 orang.

"Saya mengambil langkah ini karena situasi keamanan yang berlaku di wilayah tersebut," kata Midjiyawa Bakari, gubernur wilayah Far North, Rabu (15/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bom bunuh diri terjadi hampir setiap hari di basis Boko Haram di timur laut Nigeria, namun saat ini kelompok militan itu meningkatkan serangan di negara-negara tetangga.

Serangan terakhir di Chad dan Kamerun dilihat sebagai balas dendam Boko Haram karena kedua negara itu tergabung dalam pasukan militer gabungan pimpinan Nigeria, yang meluncurkan kampanye serangan terhadap Boko Haram. Berkat pasukan gabungan ini, Boko Haram berhasil dipukul mundur dari banyak wilayah yang mereka kuasai di Nigeria.

Di Chad, serangan bunuh diri ganda juga mengguncang ibu kota N'Djamena pada Juni lalu, mendorong pemerintahnya melarang pemakaian cadar dalam upaya untuk menghentikan pembom menyembunyikan bahan peledak di bawah pakaian mereka.

Namun itu tidak menghentikan serangan oleh seorang pria yang menyamar dalam cadar wanita dan meledakkan dirinya di sebuah pasar yang ramai di N'Djamena pekan lalu, menewaskan 15 orang.

Para pejabat Kamerun juga telah melarang sepeda motor berjalan di malam hari dan jendela gelap pada kendaraan. Langkah-langkah ini tidak berlaku untuk negara sembilan wilayah lain di Afrika Tengah ini. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER