Turki Surati PBB terkait Serangan di Irak dan Suriah

Ranny Utami/Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Jul 2015 17:31 WIB
Pemerintah Turki beralasan bahwa serangan udara dan darat yang dilancarkan di Irak dan Suriah adalah bentuk pembelaan diri atas serangan bersenjata ISIS.
Pemerintah Turki beralasan bahwa serangan udara dan darat yang dilancarkan di Irak dan Suriah adalah bentuk pembelaan diri atas serangan bersenjata ISIS. (Reuters/Stringer)
Ankara, CNN Indonesia -- Pesawat jet tempur Turki menggempur wilayah utara Irak pada Jumat (24/7) malam. Wilayah ini diyakini merupakan lokasi di mana militan Kurdi berada, menurut kantor perdana menteri Turki, Sabtu (25/7), dilansir Reuters.

Serangan udara dilakukan di sejumlah lokasi, seperti gudang, tempat logistik, markas dan bangunan tempat tinggal. Serangan ini kemungkinan akan mengganggu proses perdamaian dengan etnis Kurdi yang telah dimulai sejak akhir 2012.

Selain melakukan serangan udara berawak, Turki juga melancarkan gempuran di darat di wilayah utara Suriah di mana militan ISIS berada. Tindakan Turki ini menjadi bagian dari kampanye Ankara dalam mengambil peran sebagai anggota koalisi pimpinan AS melawan ISIS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengakuan Turki ke PBB

Pemerintah Turki mengaku kepada PBB mengenai serangan udara yang ia lancarkan ke Suriah. Menurut Turki, serangan dilakukan karena pemerintah Suriah dianggap tidak mampu menangani kelompok radikal Islam, terutama ISIS, yang berkembang di sana.

Dalam suratnya yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon, dan Dewan Keamanan PBB, Turki menggarisbawahi Pasal 51 Piagam PBB yang menyebutkan menjadi hak individu atau kolektif untuk membela diri terhadap serangan bersenjata sebagai pembenaran untuk aksinya.

"Jelas bahwa rezim Suriah tidak mampu mencegah ancaman yang berasal dari wilayahnya sehingga membahayakan keamanan Turki dan keselamatan warga negaranya," tulis wakil PBB untuk Turki, Duta Besar Levent Eler.

"Suriah telah menjadi tempat yang aman bagi (ISIS). Daerah ini digunakan oleh (ISIS) untuk latiha, berencana, mengatur keuangan dan melancarkan serangan di luar perbatasan," lanjutnya.

Turki telah dihadapkan atas meningkatnya tingkat kekerasan yang terjadi di sepanjang 900 kilometer perbatasannya dengan Suriah. Di sini, militan ISIS memiliki keuntungan atas perang sipil empat tahun lebih yang terjadi untuk memperebutkan wilayah di sekitar perbatasan Suriah ini.

Pesawat tempur Turki menyerang ISIS di Suriah untuk pertama kali pada Jumat kemarin, bergabung bersama koalisi pimpinan AS yang telah membom sejumlah sasaran di Suriah selama 10 bulan terakhir.

Eler mengatakan bahwa Turki memulai aksi militer yang diperlukan dalam melawan ISIS di Suriah, termasuk di antaranya berkoordinasi dengan anggota koalisi global untuk melawan ancaman teroris dan menjaga keamanan wilayah negara.

Menurut Pasal 51 Piagam PBB, 15 anggota Dewan Keamanan harus segera diberitahu mengenai segala bentuk tindakan yang dianggap menjadi pembelaan diri terhadap serangan bersenjata.

Setelah sekian lama menjadi anggota koalisi pimpinan AS dalam melawan ISIS, Turki kini juga telah mengeluarkan izin penggunaan pangkalan udara untuk digunakan oleh pasukan AS demi melancarkan serangan udara terhadap ISIS. (yns/yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER