Hanya 100 Harimau Tersisa di Hutan Sundarbans Bangladesh

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2015 02:47 WIB
Sebuah sensus terbaru menemukan hanya terdapat sekitar 100 harimau yang tersisa di hutan Sundarbans di Bangladesh, jauh lebih sedikit dari prediksi sebelumnya.
(Ilustrasi/Pixabay/Gellinger)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah sensus terbaru menemukan hanya terdapat sekitar 100 harimau yang tersisa di hutan Sundarbans di Bangladesh, jumlah ini lebih sedikit dari prediksi sebelumnya.

Pada sensus sebelumnya, pada 2004, tercatat masih ada 440 harimau di hutan Sundarbans, hutan bakau terbesar di dunia dan salah satu habitat yang tersisa untuk harimau.

Akan tetapi, para ahli mengatakan bahwa penggunaan metodologi yang lebih baik yang menyebabkan penurunan jumlah secara signifikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapan Kumar Dey, perwakilan dari konervasi satwa liar di Bangladesh, menjelaskan bahwa metode kamera tersembunyi yang dilakukan selama satu tahun, yang berakhir pada April, menunjukkan bahwa terdapat antara 83 sampai dengan 130 harimau di hutan tersebut, memberikan rata-rata menjadi 106 harimau.

"Jadi, kurang lebihnya, kita masih memiliki 106 harimau di beberapa wilayah hutan Sundarbaans. Angka ini adalah angka yang lebih akurat," kata dia, dikutip dari The Guardian.

Sebelumnya, sekitar 74 harimau diperkirakan berada di hutan Sundarbans bagian India, yang luasnya mencakup 40% wilayah hutan tersebut serta membatasi Bangladesh dan India sekitar 10 ribu kilometer persegi.

Sebagian harimau Benggala hidup di India, jumlahnya mencapai 2,226 ekor. Sementara itu, populasi yang lebih kecil hidup di Bangladesh, Nepal, Bhutan, China dan Myanmar.

Seorang profesor zoologi dari Universitas Jahangimagar Bangladesh yang juga merupakan pakar harimau terkemuka, Monirul Khan, mengatakan bahwa survei ini adalah mimpi buruknya.

"Sepertinya, populasi harimau telah menurun lebih dari yang kita takuti," kata Khan, sambil menjelaskan bahwa penelitiannya menunjukkan tidak lebih dari 200 harimau yang tersisa.

Khan mengatakan bahwa pemerintah perlu berbuat lebih untuk melindungi hewan, yang jumlahnya menyusut karena perburuan dan perkembangan pesat di tepi hutan.

WWF mengatakan bahwa harimau di seluruh dunia berada dalam bahaya serius  dan terancam punah. Jumlah harimau jatuh dari 100 ribu di tahun 1990, menjadi 3,200 saat ini.

Para pejabat mengaku bahwa metode pelacakan pugmark yang digunakan pada 2004 tidak lagi diandalkan, akhirnya, kamera dipasang di pohon-pohon di seluruh hutan untuk survei terbaru.

YV Jhala, profesor di institusi satwa liar India, mengatakan kepada bahwa angka-angka ini adalah realita.

"Angka 440 itu adalah mitos dan imajinasi. Wilayah hutan Sundarbans di Bangladesh dengan hanya bisa menampung hingga 200 harimau," katanya. Ia juga mendesak pemerintah untuk bertindak lebih baik agar harimau terlindungi. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER