Mantan Presiden Sekaligus Bapak Nuklir India Meninggal Dunia

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2015 08:25 WIB
A.P.J Abdul Kalam dianggap bapak nuklir karena mengawal perjalanan India menjadi salah satu negara pemilik senjata nuklir.
A.P.J Abdul Kalam dianggap bapak nuklir karena mengawal perjalanan India menjadi salah satu negara pemilik senjata nuklir. (Reuters)
New Delhi, CNN Indonesia -- Mantan Presiden India A.P.J Abdul Kalam yang telah dianggap sebagai bapak nuklir negara itu meninggal dunia pada Senin (27/7) pada usia 83 tahun.

Diberitakan Reuters, pria yang dikenal dengan julukan "Pria Rudal" ini telah memimpin tim ilmuwan yang mengembangkan rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir.

Dia juga dianggap pahlawan nasional karena membantu pengujian nuklir tahun 1998 yang semakin mempertegas status India sebagai negara dengan senjata nuklir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

India termasuk dalam sembilan negara pemilik senjata nuklir. Delapan negara lainnya adalah Rusia, Amerika Serikat, Perancis, China, Inggris, Pakistan, Israel dan Korea Utara.

Kalam meninggal dunia akibat serangan jantung di Rumah Sakit Bethani, kota Shillong, ibukota negara bagian Meghalaya, seperti disampaikan oleh kepala tim medis John L. Sailo.

Kalam yang menjabat presiden ke-11 India tahun 2002-2007 pingsan saat menyampaikan kuliah di kampus Indian Institute of Management (IIM).

Penulis 14 buku di berbagai bidang ilmu ini tidak kenal lelah dalam mendorong India meningkatkan teknologi dan mendesak pemerintah untuk tidak lagi melakukan impor besar-besaran yang memakan banyak biara dari Barat.

Lahir pada 15 Oktober 1931 di Tamil Nadu, Kalam adalah lulusan Madras Institute of Technology di fakultas teknik penerbangan.

Dia menghabiskan empat dekade sebagai ilmuwan di Organisasi Pengembangan dan Riset Pertahanan, DRDO, dan Organisasi Riset Luar Angkasa India, ISRO.

Kalam menerima Bharat Ratna, penghargaan sipil tertinggi India pada tahun 1997 atas kontribusinya di bidang penelitian ilmiah dan modernisasi teknologi pertahanan.

Pemerintah India mengumumkan hari berkabung selama tujuh hari atas kematian Kalam. Selama hari berkabung, bendera setengah tiang akan dikibarkan di gedung-gedung pemerintahan seluruh India.

"India bersedih atas kehilangan seorang ilmuwan hebat, presiden yang luar biasa dan di atas itu semua, individu penuh inspirasi. RIP Dr APJ Abdul Kalam," kata Perdana Menteri India Narendra Modi. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER