China Turunkan Salib Usai Demo di Atap Gereja Berakhir

Ranny Utami/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 07 Agu 2015 19:18 WIB
Sebulan lamanya para demonstran berdemo di atap gereja untuk mempertahankan lambang salib di atas gereja itu.
Ilustrasi lambang salib di atap gereja. (Photos.com/Thinkstock)
Beijing, CNN Indonesia -- Otoritas China akhirnya mencabut lambang salib yang berada di atap gereja Ya Village di kota Huzhou, setelah sejumlah pendemo mengakhiri aksi protes mereka dengan berdiam diri selama sebulan di atap tersebut.

Diberitakan Reuters, Jumat (7/8), sebuah video kiriman Zhang Zhaoxia, salah satu jemaah gereja Ya Village, memperlihatkan sebuah krane yang berhasil menurunkan lambang salib dari atas gereja. Namun, video ini belum bisa dikonfirmasi.

Sebanyak 22 jemaah gereja Ya Village melakukan protes dengan berdiam diri di atas atap gereja selama sebulan untuk menjaga lambang salib. Mereka mengancam akan melompat dari atap gereja jika otoritas pemerintah tetap mencoba menurunkan salib tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pejabat pemerintah China mengimbau kepada keluarga jemaah gereja untuk mengakhiri aksi protes pada Jumat ini. Para pendemo pun akhirnya ditarik turun oleh keluarga mereka masing-maisng.

Salah satu pendemo, Pan Yingjue, mengaku bahwa pejabat setempat telah berjanji kepada pihak gereja untuk tidak mencabut lambang salib dari atap rumah ibadah ini. Namun, ia heran ketika tahu bahwa upaya penurunan tetap dilakukan pada Jumat.

"Jika rumah ibadah Anda dibongkar dan dipindah, bagaimana perasaan Anda?" ujar Pan sambil menangis. "Salib itu ada di sana selama ini dan tidak memberi pengaruh buruk kepada mereka sama sekali. Mengapa mereka harus menyentuhnya?" lanjutnya.

Para jemaah gereja mengaku tidak tahu menahu alasan dibalik penurunan lambang salib ini.

Menurut seorang pejabat kota Huzhou, lambang ini akan dipindahkan ke dinding gereja. "Polisi tidak mencopot salib tersebut, tetapi memindahkannya dari atap ke dinding luar gereja," ujarnya.

Ketika ditanya soal isu agama di China, pejabat ini enggan memberikan komentar dan hanya mengatakan, "Permasalahan agama di China adalah salah satu isu yang sangat politis."

Partai Komunis China secara resmi telah menjamin kebebasan beragama bagi warganya, meski terkadang ada otoritas yang masih mencurigai kelompok-kelompok agama tertentu dan melarang praktik serta simbol keagamaan di negara ini.

Kota Huzhou terletak di provinsi Zhejiang dan umat Kristiani di provinsi ini jumlahnya cukup berkembang. Pada tahun lalu, otoritas setempat mencopot lambang salib dari atap 400 gereja di kawasan ini. Tindakan tersebut kemudian memicu ketegangan antara pejabat dan jemaah gereja. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER