Dushanbe, CNN Indonesia -- Aparat keamanan Tajikistan menangkap sejumlah pemuda berusia 16-18 tahun karena kedapatan mengibarkan bendera kelompok militan ISIS di tengah kota Shaartuz.
Diberitakan Sputniknews, Rabu (19/8), bendera berwarna hitam dengan tulisan berwarna putih ini muncul pada tengah malam di monumen pendiri Tajikistan, Ismail Somoni, seperti dikutip dari media lokal Asia-Plus. Hingga kini jumlah pasti pemuda yang ditangkap masih belum diketahui.
Pada akhir Juli lalu, Kementerian Dalam Negeri Tajikistan menyatakan bahwa warga sipil yang direkrut menjadi anggota ISIS melalui media sosial telah berencana melakukan serangan teror di seluruh penjuru Tajikistan selama bulan Ramadan. Salah satu terduga teroris kini sudah diamankan oleh kepolisian setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok militan ISIS telah mengambil alih sejumlah area di Irak dan Suriah selama beberapa tahun belakangan. Kelompok ini kemudian menyebarkan pengaruhnya ke negara-negara lain dan merekrut pejuang baru di seluruh negeri.
Setidaknya lebih dari 500 warga Tajik telah bergabung bersama ISIS dan pergi ke Suriah, menurut Kementerian Dalam Negeri. Sebanyak 150 orang di antaranya diketahui telah tewas.
(stu)