Utusan Khusus AS untuk Suriah Akan Mengunjungi Moskow

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 27 Agu 2015 12:07 WIB
Utusan AS untuk Suriah akan mengunjungi Moskow, Riyadh dan Jenewa guna membicarakan solusi konflik Suriah yang sudah berlangsung empat tahun.
Solusi konflik Suriah menurut AS dan Arab Saudi, adalah termasuk hengkangnya Presiden Bashar al-Assad dari kekuasaan. (SANA/Handout)
Jakarta, CNN Indonesia -- Utusan baru Amerika Serikat untuk Suriah, Michael Ratney, akan mengunjungi Moskow, Riyadh dan Jenwewa guna menemukan solusi untuk mengakhiri konflik Suriah yang sudah berlangsung empat tahun.

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan Ratney, yang ditunjuk sebagai utusan khusus pada 27 Juli, akan melakukan perjalanan ke tiga ibu kota itu dari 28 Agustus-2 September.

"Utusan khusus Ratney akan bertemu pejabat senior Rusia di Moskow pada 28 Agustus dan 29 Agustus dengan para pejabat senior Saudi di Riyadh, untuk melanjutkan diskusi tentang upaya menuju transisi politik dan membawa akhir krisis yang menghancurkan di Suriah," kata pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya itu, pada Rabu (26/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Jenewa, ia akan bertemu dengan utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura.

Pemerintahan Obama telah lama bersikeras bahwa solusi politik di Suriah harus mencakup keluarnya Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang didukung oleh Moskow dan Teheran.

AS menyambut baik inisiatif Rusia dan PBB untuk melangsungkan pembicaraan baru soal badan transisi di Suriah.

Tahun lalu, upaya untuk menghidupkan kembali proses Jenewa yang didukung PBB antara oposisi Suriah yang didukung negara Barat dan delegasi pemerintah gagal setelah tidak tercapai kesepakatan soal keluarnya Assad.

AS telah melatih dan mempersenjatai para pejuang oposisi Suriah yang berusaha menggulingkan Assad, sementara koalisi pimpinan AS telah melakukan serangan udara untuk menggempur ISIS di Suriah.

Dalam sebuah wawancara dengan televisi Al-Manar yang disiarkan pada Selasa, Assad mengatakan ia terbuka untuk ide koalisi melawan ISIS tetapi mengindikasikan kesempatan itu sangat kecil mengingat musuh-musuhnya—merujuk pada Turki dan Arab Saudi—telah mendukung pasukan pemberontak yang ingin menggulingkannya.

Komentar Assad menimbulkan keraguan akan rencana Rusia untuk membentuk aliansi melawan ISIS. Arab Saudi tak menyambut ide koalisi dengan Assad, dan seperti AS, ingin melihat Assad hengkang dari kekuasaan.

“Tidak akan ada solusi militer untuk ini. Ini harus dilakukan secara politik,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby.

Dia mengatakan tur Ratney adalah bagian dari upaya Menteri Luar Negeri AS John Kerry untuk "mengeksplorasi pilihan dengan Rusia dan dengan Arab Saudi."

Kirby mengatakan Amerika Serikat telah lama menyatakan keprihatinan atas dukungan Moskow untuk Assad, dan menambahkan, "kebrutalannya (Assad), hilangnya legitimasi (Assad) untuk memerintah hanya membuat ISIL (ISIS) membuat borok di negara itu.” (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER