Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah perahu penuh berisi imigran gelap tenggelam di lepas pantai kota Zuwara, Libya pada Kamis (27/8). Pejabat setempat memperkirakan ratusan imigran tewas akibat insiden ini.
Dilaporkan Reuters, sumber keamanan di Zuwara yang enggan dipublikasikan namanya menyatakan perahu tersebut berisi ratusan imigran. Sejumlah imigran tampaknya terperangkap ketika perahu tersebut terbalik di tengah laut.
"Sekitar 100 imigran gelap selamat," katanya, sembari menambahkan bahwa operasi penyelamatan masih berlanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Kamis, kapal penjaga pantai Swedia, Poseidon tiba di pelabuhan Palermo di pulau Sisilia, Italia dengan 52 jenazah yang ditemukan di perahu tersebut. Sebagian besar korban meninggal karena sesak napas akibat terperangkap di dalam perahu yang terbalik.
Pada saat yang sama, Poisedon berhasil menyelamatkan 471 imigran yang menumpangi berbagai perahu untuk menyeberangi Mediterania.
Pejabat lokal Libya lainnya dan seorang wartawan yang berbasis di Zuwara mengkonfirmasi tenggelamnya perahu ini tetapi tidak memiliki informasi mengenai para korban.
Sumber tersebut menyatakan bahwa para imigran berasal dari sub-Sahara Afrika, Pakistan, Suriah, Maroko dan Bangladesh.
Zuwara, terletak di dekat perbatasan Tunisia, merupakan jalur utama penyelundupan imigran ke Italia.
Pada hari yang sama, sekitar 50 pengungsi ditemukan tewas dalam sebuah truk yang terparkir di pinggir jalan tol Austria. Pengungsi tersebut diperkirakan korban perdagangan manusia dan tewas karena kehabisan nafas.
Menurut data dari Organisasi Internasional untuk Migrasi, lebih dari 2.300 orang tewas tahun ini dalam upaya untuk mencapai Eropa dengan perahu. Angka ini mulai mendekati jumlah imigran tewas karena alasan yang sama sepanjang tahun lalu, yaitu sebanyak 3.279.
"Ada ribuan orang mati di Mediterania yang tubuhnya tidak akan pernah ditemukan, dan tidak akan pernah ada yang mengetahui," kata Walikota Palermo, Leoluca Orlando.
Sementara, ratusan ribu imigran yang melarikan diri dari perang di negara asal mereka seperti Suriah dan Libya, telah berhasil memasuki ke Uni Eropa.
Jerman tahun ini memperkirakan akan kedatangan sekitar 800 ribu pencari suaka tahun ini, sementara Hongaria tengah membangun pagar kawat berduri di sepanjang perbatasan dengan Serbia untuk membendung arus imigran.
(ama/ama)