Libya Terancam Wabah Penyakit Akibat Makanan Busuk

Fadli Adzani/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 04 Agu 2015 22:53 WIB
Banyak daging teronggok di pelabuhan timur Libya karena pertempuran dan diperparah dengan listrik mati yang menyebabkan lemari pendingin tak berfungsi.
(Ilustrasi/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak otoritas Libya memberi peringatan bahwa kota Benghazi, di timur Libya, terancam wabah penyakit akibat daging impor yang membusuk selama berbulan-bulan di dalam kontainer di perlabuhan kota yang ditutup.

Daging, sayur dan susu impor disimpan di kontainer yang terletak di pelabuhan sejak November, ketika peperangan sudah sampai di daerah pusat.

Karena konflik, kontainer-kontainer itu tidak bisa dikirimkan ke pelanggan. Pekerja pelabuhan telah menyimpan beberapa makanan impor di lemari es, namun lemari es itu tak lagi berfungsi karena pemadaman listrik yang terjadi setiap hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bau yang berasal dari kontainer itu begitu buruk sehingga warga yang tinggal di luar daerah pelabuhan dapat menciumnya.

"Terdapat kontainer besar yang berisi ayam, daging dan makanan lainnya," kata Awad al-Qowriri, petugas keamanan di Benghazi. Dia menambahkan, wabah penyakit akan menyerang jika makanan busuk itu tidak segera dihancurkan.

Akibat Perang

Sebagaimana diketahui, Benghazi merupakan kota terbesar kedua di Libya yang telah menjadi medan pertempuran selama lebih dari setahun, antara pasukan pemerintah yang berbasis di timur dengan berbagai kelompok militan Islam yang mengambil kesempatan dalam kekisruhan politik setelah Muammar Gaddafi meninggal.

Pertempuran yang terjadi di Benghazi juga telah mengganggu masuknya gandum dan makanan impor ke wilayah timur, memaksa importir mengirimkan makanan melalui Mesir atau Tobruk, pelabuhan kecil di timur Libya.

Sebelumnya, beberapa penyimpanan daging di kota tak lagi berfungsi setelah listrik dipadamkan selama 26 jam sejak Minggu.

Seorang juru bicara perusahaan listrik negara mengatakan bahwa jaringan listrik dipadamkan karena konflik membuat pembangkit listrik tidak bisa diakses.

Pemerintah yang memerintah di Benghazi dan timur Libya adalah rezim yang diakui dunia internasional. Mereka terusir dari ibu kota setelah kelompok yang menamakan diri mereka Libya Dawn mengambil alih Tripoli dan mengklaim diri sebagai pemerintah yang sah pula.

Setelah penggulingan  Qaddafi, berbagai faksi di Libya terpisah atas garis politik, regional dan suku. Ini diperparah dengan munculnya berbagai kelompok militan Islam. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER