Suriah Setujui 47 Visa Petugas PBB

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2015 14:38 WIB
Setelah berbulan-bulan, Suriah akhirnya memberikan visa kepada 47 petugas PBB yang ingin menyalurkan bantuan ke negara konflik itu.
(Reuters/Yannis Behrakis)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah berbulan-bulan, Suriah akhirnya memberikan visa kepada 47 petugas PBB yang ingin menyalurkan bantuan ke negara konflik itu.

Kepala Kemanusiaan PBB, Stephen O'Brien, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Kamis (27/8) bahwa misi Suriah di PBB telah menginformasikan soal keputusan itu.

"Saya telah menerima berita dari misi Suriah bahwa 47 visa yang tertunda untuk petugas PBB akan segera disetujui," kata O'Brien, dikutip dari Channel NewsAsia. Sebelumnya, ia meminta pemerintah Suriah untuk menyetujui visa ke-47 petugasnya ketika ia berkunjung ke Damaskus pada awal Agustus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

O’Brien juga mengatakan setelah komplain dari PBB soal sulitnya Suriah diajak berkerja sama, pengiriman bantuan kemanusiaan juga disetujui pihak Suriah dalam waktu yang lebih singkat. Hal ini dianggap sebagai perkembangan positif dalam krisis kemanusiaan di Suriah.

Kekerasan di Suriah meningkat dalam sebulan terakhir, serangan membabi buta terus dilakukan semua pihak dalam konflik yang sudah berlangsung selama empat tahun itu.

Dalam semester pertama 2015, pekerja bantuan PBB hanya mengirimkan makanan kepada 12 persen dari 4,6 juta rakyat Suriah yang tinggal di wilayah yang sulit diakses.

Bulan lalu, ia mengatakan, tidak ada makanan atau bantuan lain PBB yang sampai di daerah-daerah konflik, tempat tinggal bagi 420 ribu orang.

"Saya marah, karena kita sebagai komunitas internasional tidak diizinkan dan tidak bisa memberikan proteksi kepada warga Suriah yang membutuhkan dukungan," ujar O'Brien kepada 15 anggota Dewan Keamanan.

O'Brien mendesak Dewan Keamanan agar menunjukkan kepemimpinannya dan mendorong solusi untuk mengakhiri perang yang sejauh ini menewaskan 240 ribu orang itu.

Pada tahun ini, O'Brien menambahkan, lebih dari satu juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Suriah. Lebih lanjut, dia akan pergi ke Turki dan Yordania bulan depan untuk memantau krisis imigran di sana. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER