Kabul, CNN Indonesia -- Sebanyak 124 gadis dilarikan ke rumah sakit di Provinsi Herat setelah diduga menghirup udara beracun di sekolah mereka di barat Afghanistan pada Senin (31/8).
Gubernur Enjil, tempat di mana keracunan terjadi, menuding musuh pemerintah yang menentang edukasi bagi anak-anak sebagai dalang permasalahan.
Dilaporkan Reuters, pihak kepolisian kini tengah menyelidiki lebih lanjut apakah ada unsur kesengajaan dalam insiden ini, termasuk keterlibatan Taliban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penemuan awal kami menunjukkan adanya jenis alat semprot yang digunakan oleh pelajar untuk menyegarkan ruangan. Investigasi kami akan mendeteksi apakah ini aksi sabotase atau masalah kualitas alat semprot yang buruk," ujar juru bicara kepolisian Provinsi Herat, Abdul Rauf Ahmadi, kepada NBC News.
Selama pendudukan Taliban dari 1996 hingga 2001, gadis dan perempuan dilarang mendapatkan edukasi dan bekerja. Kelompok Islam tersebut akhirnya digulingkan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Kini, Taliban disinyalir bertanggung jawab atas beberapa kekerasan terhadap pemerintahan yang disokong kekuatan asing.
(stu)