Kansas City, CNN Indonesia -- Frazier Glenn Cross, pria yang dituduh membunuh tiga orang di pusat komunitas Yahudi di Kansas, Amerika Serikat, didakwa atas pembunuhan pada Senin (31/8).
Sidang saat ini memasuki fase vonis, di mana juri akan memutuskan apakah Cross, yang juga dikenal sebagai Frazier Glenn Miller Jr, akan menerima hukuman mati atau tidak.
Cross, 74, didakwa atas pembunuhan William Lewis Corporon, 69, dan cucunya, Reat Griffin Underwood, 14, di sebuah pusat komunitas Yahudi di pinggiran Kansas City. Dia juga dituduh membunuh Terri LaManno, 53, di dekat Desa Shalom Retirement Community.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cross sebelumnya dikenal mendukung pandangan anti-Semit dan supremasi kulit putih dan dituduh menargetkan orang Yahudi saat ia membunuh LaManno, Underwood dan Coroporon pada April 2014. Padahal ketiga korban itu bukan orang Yahudi.
"Jelas, misinya, tujuannya, adalah untuk membunuh sebanyak mungkin orang di dua fasilitas itu,” kata Jaksa Johnson County Steve Howe saat penutupan argumen, dikutip dari
CNN.
"Dia ingin menjadi orang yang memutuskan siapa yang hidup dan yang mati," lanjut Howe.
Cross diwakili dirinya sendiri di pengadilan, mengklaim bahwa ia melindungi ras kulit putih dari orang-orang Yahudi.
Dia mengaku tidak bersalah tapi mengaku pembunuhan, mengklaim ia "ingin membunuh orang-orang Yahudi, bukan orang," menurut afiliasi CNN, KCTV.
Menurut Hakim Kelly Ryan, Cross juga konsisten berperilaku kasar dan mudah meledak selama persidangan.
Hingga akhirnya, Ryan harus mengeluarkan Cross dari ruang sidang sebelum putusan dibacakan.
"Hari ini Anda terus naik. Saya menahan sejauh yang saya bisa setelah mengatakanbahwa Anda berpikir George Washington akan menembak saya jika dia ada di sini hari ini," kata Ryan kepada Cross.
"Akhirnya, dan Anda mengatakan Anda tidak menghormati pengadilan atau orang lain di sini. Bahkan, (Anda mengatakan) 'Saya benci setiap orang Anda karena Anda adalah pelacur untuk orang-orang Yahudi.' Itulah titik ketika saya harus mengusir (Anda) dari pengadilan. "
Setelah putusan diumumkan, Cross mengatakan, "Saya pikir baru mendengar akhir semua ini. Sieg heil." Ia kemudian memberi hormat ala Nazi. ‘Sieg Hiel’ berarti ‘Kemenangan’, dan biasanya diucapkan sambil memberi hormat ala Nazi.
Siding Cross selanjutnya dijadwalkan Selasa.
(stu)