Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Jepang menyatakan pada Rabu (2/9) bahwa mereka telah membebaskan aktivis hak binatang asal Amerika Serikat yang juga merupakan pelatih lumba-lumba di acara televisi "Flipper", Ric O'Barry. Ia ditangkap dekat kota perburuan, Taiji.
O'Barry, 75 tahun, ditangkap pada Senin malam sebab diduga tak membawa paspor.
"Ia dibebaskan pada Selasa malam pukul 20.40," kata juru bicara kepolisian lokal menuturkan, dikutip dari Channel NewsAsia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ia mengaku tidak membawa paspor—kami tidak perlu menahannya lebih lama lagi."
O'Barry kemungkinan akan terkena denda lebih dari 100 ribu yen (11 juta rupiah), tetapi penangkapan orang asing yang tidak membawa paspor merupakan kasus yang jarang terjadi di Jepang. Kepolisian berkata mereka awalnya mencurigai O'Barry menyetir dalam keadaan mabuk.
Aktivis pembuat film dokumenter peraih piala Oscar, "The Cove", yang berhasil menarik perhatian dunia tertuju ke kota kecil Taiji ini telah berkali-kali datang untuk memprotes perburuan lumba-lumba di sana.
Kepolisian telah mengirim lebih banyak petugas untuk mengantisipasi kemungkinan rusuh antara penduduk lokal dan aktivis.
Menurut organisasi konservasi Sea Shepherd, para aktivis anti-perburuan binatang telah ditahan di bandara oleh otoritas imigrasi.
Setiap tahunnya, warga dari barat daya kota Taiji mengepung ratusan lumba-lumba untuk dibantai di teluk terpencil. Adegan ini menjadi sorotan global dalam film "The Cove".
Para aktivis lingkungan datang ke Taiji setiap tahun untuk memprotes perburuan itu.
Kegiatan yang dimulai setiap 1 September ini terakhir kali dibatalkan akibat cuaca buruk, menurut staf asosiasi nelayan lokal.
O'Barry awalnya terkenal pada era 1960-an berkat aksinya menangkap dan melatih lima lumba-lumba untuk serial televisi kenamaan "Flipper". Kini ia justru berkampanye melawan perbuatan tersebut.
(stu)