Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Gerakan Bersih Maria Chin Abdullah mengatakan kepolisian tak perlu repot melakukan pemeriksaan terhadap Mahathir Mohamad atau yang lebih akrab dikenal sebagai DR M, hanya karena sang bekas perdana menteri itu hadir dalam aksi Bersih 4 pada akhir pekan lalu.
Sebab, kata Maria, “DR M hanya peserta aksi biasa sama seperti peserta lainnya.”
Menurutnya, kepolisian seharusnya tak ada urusan dengan setiap individu yang hadir dalam gelaran aksi Bersih 4. Jika memang kepolisian mau mencari-cari kesalahan maka sebenarnya penyelenggara yang memiliki tanggung jawab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Namun semua melihat aksi Bersih berlangsung aman dan tertib, jadi kepolisian tak sepatutnya khawatir,” ucap Maria.
Sebelumnya, Kepolisian Di Raja Malaysia akan memanggil Mahathir Mohamad untuk dimintai keterangan ihwal pernyataan yang dilontarkan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia itu, saat ikut hadir dalam aksi Bersih di Kuala Lumpur akhir pekan lalu.
"Kami akan memanggil dia (Mahathir). Ia berpidato dan melontarkan beberapa tuduhan, termasuk menuding pemimpin UMNO menerima suap jadi kami ingin tahu lebih banyak,” ujar Inspektur Jenderal Kepolisian, Khalid Abu Bakar, seperti dikutip dari Channel NewsAsia.
Memang pada akhir pekan lalu, DR M bersama istrinya Siti Hasmah Ali, tanpa diduga hadir dalam demonstrasi Bersih di Kuala Lumpur. Ia tiba sekitar pukul 19.30 waktu setempat dan disambut sorak gembira para demonstran.
Dikutip dari Malaysiakini, saat berpidato di stadion indoor Pasir Gudang, DR M, sempat mengeluarkan kata-kata keras yang ditujukan kepada Najib. Pernyataan DR M itulah yang lantas dijadikan persoalan oleh pihak kepolisian.
MembingungkanSementara itu, politisi oposisi Malaysia dari koalisi Pakatan Rakyat, Tian Chua, yang hadir dalam pemeriksaan tujuh aktivis Bersih di Markas Besar Kepolisian Di Raja Malaysia pada Rabu (2/9), mengatakan rencana pemanggilan Mahathir membingungkan.
"Apakah pemanggilan juga akan berlaku sama pada ratuaan ribu pendukung Bersih lainnya?" ujar Tian kepada media.
"Mahathir bukan penyelenggara, dia hanya satu orang yang berada di kumpulan 500 ribu orang," lanjut dia.
(stu)