Pemerintah Suriah Resmikan Taman untuk Pendiri Korut

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 03 Sep 2015 09:26 WIB
Di tengah gejolak perang, pemerintah Suriah meresmikan taman di Kafr Sousa, Damaskus, untuk mengenang hidup mendiang bapak negara Korea Utara, Kim Il-Sung.
Patung mendiang pemimpin Korea Utara, Kim Jong Il dan ayahnya, Kim Il Sung. (Kyodo/Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah gejolak perang sipil tak henti, pemerintah Suriah meresmikan taman di Kafr Sousa, Damaskus, untuk mengenang hidup mendiang bapak negara Korea Utara, Kim Il-Sung.

Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (31/8), taman tersebut didirikan di atas reruntuhan rumah di lahan seluas sembilan ribu meter kuadrat.

Berdiri di tengah taman tersebut saat peresmian, Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Moqdad, menyebut Kim sebagai pemimpin bersejarah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Kim) adalah pemimpin bersejarah, terkenal dengan kegigihannya untuk membebaskan dan membangun negaranya. Karena alasan ini, ia pantas mendapatkan penghargaan di Suriah," ujar Moqdad.

Menanggapi kritik pedas terhadap Kim yang kerap dilontarkan publik, Moqdad hanya berkata, "Siapapun yang mengkritik dia (Kim) itu absurd dan bodoh."

Dalam kesempatan tersebut, Moqdad juga berterima kasih kepada Korut yang dianggap sangat membantu mereka dalam membasmi teroris di Suriah. Dalam rezim Suriah, teroris adalah kata yang digunakan untuk mendeskripsikan semua pihak penentang pemerintah, baik itu aktivis damai maupun jihadis.

Tak hanya taman, ruas jalan sepanjang satu kilometer menuju taman ini juga diberi nama Kim.

Menurut Duta Besar Korut untuk Suriah, Jang Myong, keseluruhan taman dan jalan tersebut merupakan wujud ekspresi rasa hormat dan cinta dari Suriah, sebagai partai, pemerintah, serta rakyat kepada pemimpin besar Kim II-Sung.

Jang pun mendukung pernyataan Moqdad yang mengatakan bahwa Korut memiliki pandangan sama mengenai terorisme.

"Konflik Suriah adalah hasil konspirasi dan rencana Amerika Serikat untuk menurunkan rezim yang independen, juga untuk memonopoli Timur Tengah," katanya.

Perang Suriah sebenarnya bermula dari unjuk rasa damai anti-pemerintah. Lambat laun, demonstrasi bertransformasi menjadi perang yang hingga kini telah menewaskan 240 ribu orang.

Kim Il-Sung memimpin Korut sejak 1948 hingga 8 Juli 1994 dan membangun negara tersebut dengan kekuatan nuklir dan rudal yang terus dikembangkan hingga kepemimpinan Kim Jong Un. Akibat program tersebut, Korut mendapat sanksi berlapis dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Di tengah tekanan tersebut, Korut sempat membantu rezim otokrat Suriah membangun fasilitas nuklir yang akhirnya dihancurkan Israel pada 2007. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER