Jokowi Perintahkan Evaluasi Tenggelamnya Perahu di Malaysia

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2015 14:40 WIB
Jokowi memerintahkan koordinasi antar kementerian terkait untuk mengevaluasi dan melakukan pembenahan agar peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi.
Presiden Jokowi memerintahkan koordinasi antar kementerian terkait untuk mengevaluasi dan melakukan pembenahan agar peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi. (Detikcom/Herianto Batubara)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban perahu yang tenggelam di kawasan Sabak Bernam, Selangor, sekitar 16 km dari pantai Malaysia, dalam perjalanan menuju Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, Kamis (3/9).

Melalui keterangan resmi yang diedarkan Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki, Jokowi memerintahkan koordinasi antar kementerian terkait dan pemerintah daerah untuk mengevaluasi dan pembenahan agar peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi. 

"Masalah mobilitas penduduk lintas negara di perbatasan selama ini kurang mendapat perhatian. Selain kelengkapan dokumen yang kerap tidak diperhatikan, warga Indonesia juga tidak memperhatikan kelayakan moda transportasi," ujar Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam siaran pers itu juga disebutkan juga bahwa Jokowi sudah menerima laporan dari Kementerian Luar Negeri yang menyebutkan KBRI Malaysia terus berkoordinasi dengan otoritas pemerintah Malaysia. Basarnas juga bergerak mencari korban dan berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk menangani dan mengidentifikasi korban.

"Semoga keluarga tabah dan kuat. Saya sudah perintahkan operasi pencarian sampai korban ditemukan. Lakukan evakuasi bagi korban yang sudah ditemukan. Saya juga meminta evaluasi mobilitas penduduk lintas perbatasan," kata Jokowi.

Jokowi mendorong investasi dan pembukaan lapangan pekerjaan di wilayah perbatasan supaya warga Indonesia di perbatasan bekerja di negeri sendiri. Dengan demikian mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di perbatasan.

Hingga saat ini, korban tewas akibat insiden tersebut mencapai 15 orang, terdiri dari dua pria dan 13 perempuan. Sementara, 19 korban lainnya berhasil diselamatkan, sementara sekitar 36 orang lainnya dinyatakan hilang. 

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal, menyatakan 16 korban yang selamat sudah dipastikan merupakan warga negara Indonesia. Sementara, tiga korban selamat lainnya belum teridentifikasi, tetapi diduga kuat WNI. 

Wakil Duta Besar Indonesia di Malaysia, Hermono memaparkan upaya pencarian dimulai sejak Kamis, dan sempat terhenti pada malam hari, karena cuaca buruk akibat hujan lebat. Operasi pencarian dan penyelamatan akan dilanjutkan dan diperkirakan akan berlangsung selama satu pekan.

Hermono memaparkan bahwa KBRI Kuala Lumpur tengah mengumpulkan foto jenazah dan informasi dari keluarga yang mendatangi KBRI Kuala Lumpur dan melaporkan anggota keluarga mereka yang hilang.

"Pengumpulan foto dimulai hari ini, sementara kami menunggu post-mortem dari pihak rumah sakit, seperti sidik jari dan DNA," kata Hermono.

Menurut Harmono, perahu yang terbalik itu diduga membawa puluhan WNI yang bekerja di Malaysia tanpa dokumen yang lengkap. Para WNI ini ingin kembali ke tanah air bukan melalui jalur yang legal. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER