Jakarta, CNN Indonesia -- Warga negara Indonesia yang menjadi korban perahu terbalik di lepas pantai Malaysia pada Kamis (3/9) bertambah satu orang, menambah daftar korban tewas menjadi 15 orang.
Wakil Duta Besar Indonesia di Malaysia, Hermono memaparkan satu korban yang tewas adalah laki-laki, sehingga rincian korban menjadi 13 perempuan dan dua pria. Hingga saat ini identitas korban belum diketahui.
Berdasarkan informasi penumpang yang selamat, Hermono menjabarkan
perahu tersebut diperkirakan berisi 70 orang, atau lebih. Hingga saat ini, terdapat 19 orang berhasil diselamatkan. Sehingga, korban yang dinyatakan hilang sekitar 36 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penumpang menyatakan perahu mereka berlayar pada Kamis mulai pukul 00.15, dan tenggelam pukul 03.30. "Mereka (korban selamat) mengatakan ombak agak tinggi rendah, sehingga air masuk perahu kayu," kata Hermono.
Hermono memaparkan insiden ini pertama kali diketahui ketika nelayan menyelamatkan korban yang selamat pada pukul 05.30 pagi, tetapi baru melaporkan kepada polisi setempat pada pukul 10.30 pagi, setelah mereka kembali ke daratan dari tengah laut. Sementara, KBRI menerima pukul 1 siang.
"Satu korban perempuan kini berada di rumah sakit Ipoh karena menderita luka-luka, sementara 18 lainnya dipindahkan ke Klang oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia, atau APMM.
Operasi pencarian dan penyelamatan terus dilakukan, sejak Kamis dengan target pencarian sekitar 36 orang yang dinyatakan hilang. Namun, operasi pencarian dihentikan sementara pada pukul 20.00 karena hujan lebat, meski tim pencari standby di pelabuhan Hutan Melintang.
Hermono menyatakan operasi pencarian akan terus dilakukan hingga sekitar satu pekan.
Sementara, KBRI Kuala Lumpur tengah mengumpulkan foto jenazah dan informasi dari keluarga yang mendatangi KBRI Kuala Lumpur, dan melaporkan anggota keluarga mereka yang hilang.
KBRI juga mencari informasi kepada korban yang selamat soal identitas korban tewas maupun penumpang lain yang hingga saat ini masih dinyatakan hilang.
"Pengumpulan foto dimulai hari ini, sementara kami menunggu post-mortem dari pihak rumah sakit, seperti sidik jari dan DNA," kata Hermono.
Menurut Harmono, para imigran diduga merupakan WNI yang bekerja di Malaysia tanpa dokumen yang lengkap. Para WNI ini ingin kembali ke tanah air bukan melalui jalur yang legal.
"Ini sudah berulang kali terjadi para buruh ilegal yang mau pulang tetapi tidak melalui jalur yang benar, untuk menghindari blacklist karena tak punya dokumen," kata Hermono.
(ama/ama)